Dari Sampah Plastik Hingga Kain Jumputan Inspirasi Projek P5RA Madrasah
Palembang (18/12/2024) – Dalam rangka melanjutkan pendampingan praktik Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas (IKM BK) tahap ketiga, tim monitoring dan evaluasi (monev) mengunjungi tiga madrasah di Kota Palembang. Kunjungan ini dilakukan di MI Al Hamidiyah, RA Fatimah, dan MTs Aulia Cendekia. Tiga Widyaiswara terbaik, yakni Dr. Agustina, M.Pd, Dr. Miskiah, M.Pd, dan Elsy Zuriyani, S.Si, M.Pd, turut hadir untuk memantau langsung pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin (P5RA).
"Projek P5RA ini adalah projek yang menyenangkan untuk siswa, tetapi harus tetap diperhatikan tujuan utama yang ingin dicapai. Dalam projek ini, kita fokus pada pengembangan dimensi atau karakter Profil Pelajar Pancasila, seperti sikap dan kreativitas," terang Elsy Zuriyani dalam penjelasannya.
Mengawali kegiatan Kepala Madrasah MI Al Hamidiyah, Agustina, S.Pd.I, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelaksanaan projek ini.
“Kami sudah melaksanakan praktik IKM BK sesuai dengan tahapan, dan saat ini sampai ke tahap projek P5RA. Kami berharap kegiatan ini terus berkelanjutan sehingga kami tetap mendapatkan pembaruan pengetahuan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka ini,” ujarnya.
Ketiga madrasah yang dikunjungi masing-masing mengangkat tema dan kegiatan unik dalam pelaksanaan Projek P5RA. MI Al Hamidiyah mengusung tema "Gaya Hidup Berkelanjutan" dengan kegiatan memanfaatkan sampah plastik menjadi karya inovatif, serta tema "Kearifan Lokal" yang diwujudkan melalui pembuatan batik jumputan. RA Fatimah mengambil tema "Aku Cinta Indonesia" dengan kegiatan membuat bendera Indonesia dari bahan daur ulang. Sementara itu, MTs Aulia Cendekia melaksanakan projek dengan tema "Gaya Hidup Berkelanjutan" melalui kegiatan fashion show dengan kreativitas mendaur ulang sampah.
Dalam kesempatan ini, Dr. Miskiah mengingatkan pentingnya ciri khas madrasah yang Rahmatan Lil Alamin dalam pelaksanaan projek.
“Jangan hanya terfokus pada Projek P5 saja, tetapi juga harus mengedepankan RA (Rahmatan Lil Alamin) sebagai ciri khas dari sebuah madrasah,” tegasnya.
Sementara itu, Dr. Agustina menilai bahwa secara keseluruhan, projek P5RA yang telah dilaksanakan menunjukkan hasil yang baik.
“Kami sangat mengapresiasi projek yang sudah dilaksanakan. Namun, masih ada beberapa catatan. Harus diperhatikan yang dinilai dari projek ini bukan hanya hasil akhirnya, tetapi juga setiap tahapan proses yang dilalui oleh siswa dan pendidik,” ungkapnya.
Projek P5RA ini diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di lingkungan madrasah. Melalui tema-tema yang diangkat, siswa tidak hanya belajar tentang kreativitas dan kearifan lokal, tetapi juga diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan dan mencintai tanah air. Dengan dukungan tim monev dan komitmen para pendidik, madrasah di Kota Palembang terus menunjukkan inovasi dalam mencetak generasi berkarakter Rahmatan Lil Alamin.