Ishak Putih Harap Peserta "Bukan Hanya Sekedar Jargon Tetapi Benar-benar Diaktualisasikan"
Palembang – Di hari ke-4 pelatihan Al-Qur-an & Hadist MTs Angkatan I dan Pelatihan Multimedia Pembelajaran Angkatan I, Kabid Penmad Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Selatan, Drs. H. Ishak Putih, M.Si., hadir ke Smart Class Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang, untuk mengisi materi pelatihan yang dihadiri sebanyak 80 peserta pada Kamis (18/07/2024).
Dalam materinya, H. Ishak Putih mengatakan, setiap pegawai ASN maupun non-ASN dibawah kementerian agama harus paham nilai-nilai dan sumber daya manusia kementerian agama serta dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut dimana pun berada.
“Nilai-nilai sumber daya manusia yang harus dipegang teguh oleh ASN dan kita semua itu menyangkut visi kementerian agama, yaitu mewujudkan kemenag yang professional dan handal dalam membangun masyarakat yang sholeh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri berkepribadian berdasarkan gotong-royong, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Kementerian Agama No. 18 tahun 2020,” ucap pria yang sedari kecil bercita-cita menjadi guru tersebut.
Kemudian, selain memahami visi tersebut, H. Ishak Putih juga menegaskan kepada para peserta pelatihan bahwa penting untuk memahami misi daripada kementerian agama.
“Pertama, meningkatkan kualitas ke sholeh-an umat beragama, kedua, memperkuat moderasi beragama, ketiga, meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah, dan merata dan meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan berbudaya,” sebutnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Senuro, Ogan Ilir tersebut juga menegaskan seorang ASN Kementerian Agama harus mampu mengaktualisasikan 5 budaya kerja kementerian agama.
“Pertama integriatas, integritas disini ialah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan, karena integritas ini menyangkut apa yang ada dihati kita dengan apa yang kita ucapkan. Kedua profesionalitas, adalah bagaimana kita sebagai ASN kemenag mengajar secara profesional. Ketiga inovasi, yaitu sedang diterapkan saat ini melalui kurikulum merdeka. Kemudian dibalik semua itu, semua ASN dibawah kementerian agama juga harus memiliki keteladan dan rasa tanggung jawab yang tinggi,” jelasnya.
“Bukan hanya sebagai Jargon saja, tetapi benar-benar kita terapkan dikehidupan sehari-hari sehingga 5 hal itu membawa nilai positif bagi kita di mata masyarakat,” ia melanjutkan.
Ia juga mengingatkan bahwa seorang ASN harus meningkatkan sumberdayanya terutama terhadap perubahan perkembangan teknologi informasi. Karena mau bagaimanapun, sekarang ini kemajuan teknologi sudah begitu pesat dan kita sebagai pendidik tidak boleh tertinggal sedikitpun.
Terakhir, ia menegaskan kepada para peserta, bahwa seorang ASN harus mempunyai nilai yang baik dimasyarakat dan itu harus dibangun oleh ASN itu sendiri.
“Setelah memahami dan mengaktualisasikannya kita sebagai ASN harus memiliki dinilai dilingkungan masyarakat, dimana penilai adalah masyarakat itu sendiri, dan tugas kita tentunya adalah bernilai baik dimata masyarakat.” Tutupnya. (Angga)