Kepala BDK Palembang: Guru Harus Melek Teknologi
  • 16 Maret 2021
  • 420x Dilihat
  • Berita

Kepala BDK Palembang: Guru Harus Melek Teknologi

PALEMBANG - BDK (Balai Diklat Keagamaan) Palembang pada Senin (15/03) lalu kembali menggelar pelatihan reguler. Kali ini ada dua diklat sekaligus yang dibuka di aula BDK Palembang, yaitu Diklat Pelatihan Guru Alquran Hadist MTs dan Diklat Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan V. Kedua Diklat tersebut dibuka langsung oleh Dr. Syafitri Irwan, S.Ag. M.Pd.I yang didampingi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha BDK Palembang, Bandar Matondang, SE., MM serta Kasi Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan BDK Palembang Mursidah, S.Ag, MM.

Dua pelatihan tersebut diiprogramkan agar para guru yang menjadi peserta terdorong untuk menjadi semakin terampil dan berwawasan dalam mengembangkan proses pembelajaran di sekolah atau madrasah masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Syafitri Irwan berharap agar pelatihan tersebut bisa berjalan dengan lancar, bisa terlaksana dengan baik dan insya Allah nantinya akan menghasilkan output yang betul-betul berdampak kepada seluruh peserta. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah agar tercipta alumni yanag  betul-betul bisa memenuhi kualifikasi dari sebuah pelatihan.

“Sekarang ini, kita semua dihadapkan pada sebuah situasi yang tidak seperti biasanya. Guru mengajar tapi tidak di dalam kelas dan guru menyampaikan materi tapi tidak berhadapan secara langsung dengan para murid, sehingga sudah selayaknya kita beradaptasi pada situasi ini untuk mentransformasi sebuah sistem pembelajaran sehingga ada beberapa hal yang kami rasa perlu dilakukan langkah-langkah persiapan dan pengawasan," tutur Syafitri.

Syafitri juga menuturkan jika tanpa pengawasan yang baik, maka kesesuaian proses pembelajaran yang baru tersebut tidak dapat diukur dan dipertanggung jawabkan dengan presisi.

Syafitri berharap para guru akan dapat mengedukasi para siswanya dengan proses pembelajaran yang sesuai dengan masa pandemi. Artinya, para guru harus betul-betul mempersiapkan dirinya untuk menguasai teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sehingga para guru tidak hanya mengandalkan media-media yang sudah tersedia seperti Zoom, Google Meet, dsb.

“Proses pembelajaran di sekolah maupun di madrasah akan dilegalkan oleh sebuah regulasi. Artinya, semua guru harus betul-betul bisa mempersiapkan diri dan menyesuaikan dengan situasi di masa yang akan datang,” tutup Syafitri.

Kedua diklat ini diikuti oleh masing-masing 35 peserta hingga Sabtu (20/3) mendatang.