Musyaddad: Jadikan Alquran Teman Sehari-hari
Musholah Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang secara rutin terus menggelar kajian rutin kegiatan tahsin khusus Bulan Ramadan setiap hari Senin hingga Jumat. Kegiatan tahsin pada Kamis (6/5) lalu bertemakan “Makhorijul Huruf”, diisi oleh pemateri Musyaddad, M.SI, salah satu widyaiswara BDK Palembang.
Kata tahsin berasal dari akar kata hassana - yuhassinu - tahsiinan (حَسَّنَ يُحَسِّنُ تَحْسِيْنًا) yang memiliki persamaan makna dengan jawwada - yujawwidu - tajwidan (جَوَّدَ يُجَوِّدَ تَجوِيْدًا). Maknanya adalah “memperbagus” dan “memperindah”. Sedangkan tahsin atau tajwid menurut istilah adalah “memperbagus bacaan Alquran agar sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam”.
Dalam kesempatan ini, Musyaddad menyampaikan bahwa ada ketentuan dan tata cara dalam melafalkan huruf yang dinamai makhorijul huruf atau tempat keluarnya huruf. Tempat keluarnya huruf itu dibagi menjadi lima: rongga mulut yang menjadi tempat huruf alif, huruf waw mati, huruf ya mati; tenggorokan yang menjadi tempat huruf hamzah, huruf ha, huruf gho dan huruf kho; lidah yang menjadi huruf qof, huruf kaf, huruf syin, huruf jim; dua bibir yang menjadi tempat huruf seperti fa, huruf ba, huruf mim; terakhir yaitu pangkal hidung yang menjadi tempat keluar huruf-huruf lainnya.
Di Sesi akhir kajian, Musyaddad menyampaikan bahwa kita harus tetap belajar dan belajar memperbaiki bacaan, menghafal, memahami dan mengamalkan isi kandungan Alquran.
“Kita harus selalu akrab dan menjadikan Alquran sebagai teman kita kita sehari-hari, karena Alquran akan menjadikan kehidupan kita menjadi lebih baik dan penuh keberkahan, Insya Allah,” ucap beliau.
Kegiatan tahsin tersebut dihadiri oleh sebagian orang pegawai BDK Palembang, baik PNS maupun non-PNS.