
Pelatihan Bukan Formalitas Tetapi Menciptakan Warga MA yang Berkualitas
Palembang (29/11) – Sungguh suatu kehormatan bagi peserta Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan I dan II Mahkamah Agung Rebublik Indonesia. Pasalnya hari ini Hakim Mahkamah Agung RI Dr. Sirajuddin, MH, berkesempatan menjadi pembina apel pagi, Jumat (29/11/2024).
Gerimis tak mengurungkan apel pagi, dengan tertib peserta latsar CPNS MA RI bergeser di Aula BDK Palembang, Sirajuddin dengan semangat berdiri dihadapan para peserta yang berjumlah 76 orang hadir lengkap.
Sirajuddin menghaturkan terima kasih kepada Kepala BDK Palembang dan segenap panitia yang telah mendidik peserta Latsar CPNS MA Republik Indonesia. Ia mengingatkan masa dimana mereka dulu memperjuangkan perebutan kursi yang sekarang mereka duduki bila tidak berkontribusi untuk bangsa dan negara.
“Anak - anakku, kalian adalah orang - orang hebat. Karena itu sangat disayangkan kalau kehebatan yang anda miliki ini tidak didukung dengan mental yang baik, didukung dengan integritas yang baik, rugi rasanya negara merekrut kalian kalau tidak bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara”, ungkap Sirajudin.
Suasana hening terasa menusuk sanubari para peserta menunduk khusuk mendengar titah Hakim agung itu. Ia juga menyemangati peserta dengan kata - kata mutiaranya.
"Berlian, mau ditendang ke tempat yang paling dasar tetap berkilau dan pasti akan muncul cahayanya, karena kalian adalah orang - orang hebat yang dipilih oleh MA, maka sudah sepantasnya dituntut memberikan kontribusi kepada Negara yaitu kontribusi dan karya yang terbaik” pesannya.
"Pelatihan ini bukan sekedar hiasan atau sekedar formalitas tapi untuk ditempah menjadi warga Mahkamah Agung yang betul - betul mampu bersaing dan memiliki kualitas ke depan" tegasnya.
“Sebagai Calon Hakim, kalian harus menjaga integritas, jangan bermalas - malasan, semalam Saya dapat laporan dari panitia, ada peserta yang bermalas - malasan, catatannya sudah ada sama Saya”, gertak Sirajudin
Pelanggaran yang dilakukan peserta latsar akan ditindak secara serius oleh Para Hakim Tinggi Pusdiklat MA RI itu, yang melakukan pelanggaran berkonsekuensi tidak diluluskan.
“Bila kalian telah memiliki cacat maka tidak mungkin direkomendasikan MA untuk mengikuti seleksi calon hakim, dari awal kita melangkah akan menentukan nasib kita ke depan, jangan menganggap kami menjadi Hakim tinggi bersenang - senang kami juga pernah seperti kalian”, tutupnya.
Apel ditutup dengan tertib, selanjutnya peserta diarahkan menuju ruang seminar yang sudah ditetapkan oleh panitia.
Apel pagi juga dihadiri Tim Hakim lainnya didampingi Kepala BDK Palembang Dr. H. Saefudin Latief, S.Ag, M.SI, dan segenap panitia pelaksana.