Penghulu Harus Miliki Tiga Kemampuan Penting dalam Bekerja
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 10 Oktober 2024
  • 50x Dilihat
  • Berita

Penghulu Harus Miliki Tiga Kemampuan Penting dalam Bekerja

Palembang (10/10) – Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang, Dr. H. Saefudin, S.Ag. M.Si., menjadi pengajar dalam pelatihan Penguatan Kompetensi Penghulu PPPK yang merupakan kerjasama Pengurus Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Sumatera Selatan, di Smart Class BDK Palembang, Rabu (10/10/2024).

 

Dalam kesempatan itu, Saefudin memberikan materi tentang sistem pelatihan dan pengembangan SDM Kementerian Agama, ia menyampaikan kepada peserta untuk tetap menjadi diri sendiri meskipun telah diangkat sebagai PPPK.

 

“Meskipun sekarang bapak-bapak telah diangkat menjadi penghulu PPPK, tetaplah menjadi diri sendiri dan tidak serta merta merasa kita lebih baik dari orang lain, boleh bangga dengan diri sendiri namun hal itu harus tercermin dalam kebermanfaatan kita untuk sekitar,” pungkasnya.

 

Saefudin dalam materinya juga menekankan kepada para peserta untuk memiliki 3 kemampuan penting dalam bekerja, yakni kemampuan teknis sebagaimana tugas dan fungsi sebagai penghulu, kemampuan managerial dalam menempatkan diri di tempat kerja, dan kemampuan sosial cultural kepada sesama dan masyarakat umum.

 

“3 kemampuan ini apabila dimiliki oleh tiap-tiap dari kita, maka tentu hadirnya kita dalam suatu lembaga tersebut akan sangat diharapkan,” jelasnya.

 

Pria kelahiran Gresik itu juga menekankan para peserta untuk menerapkan filosofi Ki Hajar Dewantara dalam bekerja.

 

“Dalam sebuah lembaga, apapun itu, dimanapun kita ditempatkan harus memberikan manfaat bagi lembaga tersebut, di depan memberi contoh, di tengah mampu mewarnai dan membangun motivasi, dan di belakang pun mampu memberikan dorongan semangat,” tegasnya.

 

Terakhir, Saefudin mengatakan sebagai penghulu, para peserta harus bisa memahami karakter yang berbeda-beda di masyarakat.

 

“Karena bapak-bapak sekalian yang ikut dalam pelatihan ini adalah orang-orang yang memberikan bimbingan dan penyuluhan islam kepada masyarakat, untuk itu memiliki kemampuan sosial cultural yakni mampu memahami karakter setiap lapisan masyarakat merupakan kemampuan yang harus dimiliki kita semua,” tutup Saefudin.