Pentingnya Komunikasi Yang Efektif di Dalam Sebuah Organisasi
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 2 September 2024
  • 54x Dilihat
  • Berita

Pentingnya Komunikasi Yang Efektif di Dalam Sebuah Organisasi

Palembang (02/09) – Dalam suasana pagi yang sedikit mendung, pembina apel pagi Balai Diklat Keagamaan Palembang, Atika Yusni Ferdina, M.B.A., menyampaikan materi tentang komunikasi yang efektif, pada Senin (02/09/2024).

 

Atika mengatakan komunikasi yang efektif dapat terjadi ketika semua poin dari Seven C’s of Effective Communication terpenuhi.

 

“Dari Seven C’s of Effective Communication tersebut, saya akan menekankan 2 poin yang penting, yaitu Courtesy atau kesopanan dan Coherence atau berkesinambungan dalam berkomunikasi,” ucapnya.

 

Ia menyampaikan dalam sebuah organisasi sangat perlu untuk menerapkan kesopanan di dalam komunikasi. Bukan hanya ditempat kerja, di rumah pun sangat penting adanya kesopanan berkomunikasi dengan keluarga.

 

“Bahkan dengan anak-anak pun kita senantiasa mengajarkan 4 kata ajaib, yaitu tolong, terimakasih, maaf dan permisi sebagai implementasi dari kesopanan dalam komunikasi itu, maka sudah semestinya kita sebagai orang tua juga menerapkan hal tersebut,” kata Atika.

 

Selanjutnya Pembina menjelaskan tentang poin ke 2 yaitu Coherence atau kesinambungan dalam bertutur kata sehingga komunikasi dapat berjalan dengan efektif.

 

“Penting untuk memperhatikan kata sambung yang digunakan dalam berkomunikasi seperti misalnya penggunaan fungsi kata ‘dan’ yang sering kali disalahgunakan menjadi kata ‘atau’ begitupun sebaliknya sehingga menyebabkan ambiguitas yang berujung pada misunderstanding dalam komunikasi kita sehari-hari,” jelasnya.

 

Sederhana memang, namun hal-hal yang terlihat sepele tersebut justru yang berpotensi menimbulkan masalah yang besar, katanya.

 

“Munculnya pulau kemarau itu terjadi karena ambiguitas dalam komunikasi dimana tidak adanya koherensi antara maksud orang tua Tanbun An untuk mengirim emas dengan ditutupi sayuran busuk agar aman dari serangan bajak laut, namun Tanbun An tidak memahami maksud orang tuanya karena informasi yang diterimanya tidak lengkap, yang berujung emas tersebut dibuang oleh Tanbun An ke Sungai Musi,” kata Atika, memberikan contoh komunikasi yang tidak koheren.

 

Terakhir, Atika menyampaikan sebuah quotes yang memiliki arti penting tentang komunikasi di dalam sebuah organisasi.

 

“In a teamwork, silence is not a golden. It’s deadly. Maksudnya adalah didalam kerjasama tim, diam itu bukan emas, tetapi mematikan. Maka hendaklah di BDK Palembang ini berbicara, sampaikan ide walau hanya sepatah kata itu bisa sangat berkontribusi demi kemajuan dan perkembangan Balai Diklat Keagamaan Palembang yang kita cintai ini” tutupnya.

 

Apel di tutup dengan pembacaan do’a dan saling berjabat tangan dengan sesama dan kemudian para pegawai melanjutkan pekerjaannya masing-masing.