Pentingnya Semangat Belajar ASN dalam Pelatihan SDM di BDK Palembang
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 5 Mei 2025
  • 8x Dilihat
  • Berita

Pentingnya Semangat Belajar ASN dalam Pelatihan SDM di BDK Palembang

Palembang (5/5) — Dr. Saefudin, S.Ag., M.Si. hadir sebagai narasumber dengan materi Sistem Pelatihan dan Pengembangan SDM Kementerian Agama yang diselenggarakan di Aula Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang pada Senin, 5 Mei 2025.

 

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari tiga jenis pelatihan, yaitu Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama, Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Guru MTs, dan Pelatihan Penyuluh Agama Islam Non PNS.

 

Dalam penyampaiannya, Saefudin menekankan bahwa sistem pelatihan dan pengembangan SDM di lingkungan Kementerian Agama bukan sekadar berorientasi pada penerbitan sertifikat. “ASN yang keren dan ideal itu bukan yang sibuk mengoleksi sertifikat. Tapi yang benar-benar memanfaatkan waktunya untuk belajar dan berkembang,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa pelatihan harus memberikan nilai tambah yang nyata dalam kehidupan dan pekerjaan para ASN maupun penyuluh agama.

 

Menurutnya, ASN yang ideal adalah mereka yang selalu ingin belajar dan tidak merasa cukup dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Ia mengajak peserta untuk menjadikan enam hari pelatihan sebagai momentum perubahan. Saefudin juga memotivasi peserta untuk terus menggali ilmu dari lingkungan sekitar, termasuk dari teman sekamar atau saat sesi makan bersama. Ia menyampaikan bahwa pelatihan adalah ajang bertumbuh, bukan hanya secara formal, tetapi juga secara personal dan sosial. 

 

Tak ketinggalan, ia juga memberikan arahan kepada peserta yang menghadapi tantangan di lingkungan kerja, terutama dalam menyampaikan inovasi yang kurang mendapat respon dari pimpinan. “Ilmu itu bukan hanya soal isi, tapi juga strategi dan pendekatan. Kita perlu tahu bagaimana mendekati pimpinan, bagaimana menyampaikan ide dengan cara yang diterima,” katanya.

 

Ia pun memberikan nasihat bijak kepada peserta yang merasa kurang cocok dengan lingkungan tugasnya. “Rasa cocok itu bukan soal tempat, tapi soal hati dan sikap. Kalau kita membuka diri, belajar bergaul, maka rasa cocok itu akan tumbuh,” ujarnya.

 

Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari program strategis Kementerian Agama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan kompetensi teknis, pemahaman moderasi beragama, serta keterampilan komunikasi dan teknologi. Semua ini ditujukan untuk mendorong pelayanan keagamaan yang lebih baik, inklusif, dan profesional di masyarakat.