Rapim Balitbang, Kaban Dorong Program Prioritas Lewat Optimalisasi Anggaran
PALEMBANG – Kepala BDK Palembang Dr. H. Saefudin, S.Ag., M.Si. pada Senin (18/9) menghadiri Rapat Pimpinan yang diselenggarakan Balitbang Diklat Kemenag secara daring. Dalam rapat tersebut, Saefudin didampingi oleh Perencana Ahli Muda Nyimas Hikmah Susanti, S.Sos., M.Si. Rapat tersebut diselenggarakan di Ruang Rapat Balitbang Diklat Kemenag, dihadiri langsung oleh jajaran pejabat Balitbang Diklat Kemenag beserta para Kepala Pusdiklat, serta dihadiri secara daring oleh para Kepala BDK dan Kepala Loka Diklat.
Agenda utama rapat tersebut adalah update informasi pendirian LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) oleh Pusdiklat, serta langkah-langkah strategis dalam optimalisasi dan realokasi anggaran oleh semua satuan kerja Balitbang Diklat Kemenag, termasuk BDK Palembang. Informasi tentang optimalisasi dan realokasi ini adalah angin segar bagi BDK Palembang, karena BDK Palembang mendapatkan tambahan anggaran untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan prioritas Kemenag. Permasalahan yang dibahas berikutnya adalah bagaimana teknis realisasi kegiatan tersebut secara efektif.
Kepala Balitbang Diklat Prof. Dr. Suyitno, M.Ag. mengatakan jika Rapat Pimpinan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran 16 September lalu tentang Optimalisasi dan Realokasi Anggaran Program Prioritas dan Legacy Badan Litbang dan Diklat Kemenag Tahun 2023.
“Sehubungan dengan arahan menteri dan jajaran terkait dengan optimalisasi dan realokasi anggaran untuk mengawal program prioritas. Program prioritas kita adalah bagian dari afirmasi persetujuan beliau yang memberikan arahan,” Suyitno menyampaikan kepada peserta rapat. “Tugas kita memastikan realokasi itu berjalan dengan baik utntuk memastikan visi itu berjalan.”
Suyitno menegaskan jika waktu yang dimiliki oleh Balitbang Diklat Kemenag tidak banyak, sehinga semua pihak harus terlibat dengan aktif dan bekerja dengan efisien.
“Kita punya waktu praktis tinggal 2 bulan. Saya berharap minggu ini sudah selesai semua, selesai reviunya,” Suyitno merujuk berkas-berkas perencanaan seperti RAB, TOR dan RKA-K/L. Ia berharap semua proses reviu ke Direktorat Jenderal Anggaran dapat dituntaskan dalam pekan ini, agar proses koordinasi di Kemenag dapat berjalan secepat mungkin.
Optimalisasi anggaran juga berarti bahwa akan ada beberapa aktivitas BDK dan loka diklat yang “ditahan” karena tidak termasuk program prioritas Kemenag. Namun Suyitno menambahkan, jika optimalisasi dan realokasi tidak akan menghentikan program yang tengah berjalan, tetapi hanya menahan program non-prioritas yang belum berjalan.
“Harus berkali-kali melakukan konsolidasi. Saya rasa tidak ada lagi yang terlewat. Kita tidak mengganggu belanja modal. Kita juga tidak akan mengganggu program-program yang sudah berjalan,” terang Suyitno.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa optimalisasi ini akan berdampak pada perubahan target output, yang mana juga akan mengubah isi perjanjian kerja UPT yang dibawahi Balitbang Diklat Kemenag di Tahun Anggaran 2023.
Suyitno memberi tenggat 2 hari bagi semua UPT untuk menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk realokasi dan optimalisasi. Pada 21 September mendatang, semua satker diharapkan sudah siap untuk mengelola tambahan anggaran untuk program-program prioritas Kemenag.
“Semoga yang kita rencanakan akan dipermudah Allah dan diberkahi oleh Allah Swt,” ucap Suyitno, diamini oleh segenap peserta rapat.
Program-program prioritas dan legacy yang ditangani oleh Balitbang Diklat Kemenag saat ini diantaranya seperti peningkatan religiosity index (indeks kesalehan), penguatan moderasi beragama, serta pembuatan Alquran isyarat dan Alquran braille. Saat ini, nilai serapan anggaran Balitbang Diklat Kemenag sendiri telah berada di angka 68,7%. (Ed_)