Standing In Other Shoes dapat Kendalikan Cognitive Bias Pada Diri Kita
"6 Cognitive Bias dapat menipu Kita, yaitu Egocentric Memory, Egocentric Myopia, Egocentric Ecousness, Egocentric Hyporisy, Egocentric Oversimplication, dan Egocentric Blindness. Keenam Cognitive Bias dapat kita alami, namun dapat kita atasi dengan menyakini apa yang terjadi diluar kepala kita tidak akan sama dengan yang ada dikepala kita"Peryataan tersebut disampaikan oleh Eny Yaqut (Penasihat DWP Kemenag RI) saat memberikan Materi Menggali Konsep Moderasi Beragama pada acara Perempuan Aktor Penting dalam Upaya Diseminasi Moderasi Beragama.
Menurut Eny Yaqut yang juga memfavoritkan pempek ketika di Palembang "Standing In Other Shoes yang maknanya adalah menempatkan dirimu dalam sepatu orang lain sebelum melakukan atau berbicara sesuatu. Sehingga kita dapat memahami situasi dan kondisi dari sisi orang lain tanpa langsung menjudge atau mengkoreksi kesalahan orang lain"
Kegiatan yang bertempat di Aula MAN 3 Palembang, dihadiri oleh 150 Orang Peserta terdiri dari Ketua dan Pengurus DWP BDK Palembang, Ketua dan Pengurus DWP UIN Raden Fatah, Ketua dan Pengurus DWP 17 Kab/Kota Kemenag di Wilayah Sumatera Selatan , Kepala RA, Kepala Madrasah, Ketua IGRA Sumsel, dan Ketua IGRA Palembang baik secara luring maupun daring.
Kegiatan diawali dengan laporan dari Emilia Syafitri (Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumatera Selatan), dalam laporannya beliau menyampaikan ucapan selamat kepada DWP Kementerian Agama RI "Kami ucapkan terimakasih dan turut berbangga atas prestasi yang diraih oleh DWP Kementerian Agama RI atas Penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia Tes IVA dan Sadanis secara serentak oleh Perempuan terbanyak", Ujar Emilia
Kemudian dilanjutkan Kata Sambutan dari Farikha Nizar Ali (Ketua DWP Kemenag RI). Beliau berpesan, "Ibu DWP sebagai Istri pendamping Pejabat dan Pengurus DWP agar dapat melakukan hal-hal kecil dalam mendampingi para suami. Diantaranya kita tidak memanfaatkan jabatan suami dalam mempergunakan fasilitas negara,misalnya saja mobil dinas untuk kepentingan pribadi".Ujar Farikha
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah dapat memasyarakatkan moderasi beragama melalui Ibu-ibu DWP Kemenag. Sehingga melahirkan pemahaman yang benar mengenai moderasi beragama, seperti salah satu pesan Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama RI) "Moderasi dan toleransi secara subtansi tidak jauh berbeda yang bertujuan mengarahkan perilaku beragama umat beragama di Indonesia untuk berada di jalur tengah atau moderat"