Surveillance Sucofindo Pantau Kelangsungan Sertifikat ISO 9001:2015 BDK Palembang
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 11 November 2024
  • 20x Dilihat
  • Berita

Surveillance Sucofindo Pantau Kelangsungan Sertifikat ISO 9001:2015 BDK Palembang

Palembang (11/11) – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang mengadakan pengawasan pemastian pelaksanaan sertifikasi ISO 9001:2015 tentang manajemen penjaminan mutu bersama dengan tim Surveillance Sucofindo sertifikasi ISO 9001, di ruang rapat BDK Palembang, Senin (11/11/2024).

 

Rapat tersebut turut dihadiri oleh Kepala BDK Palembang, Dr. H. Saefudin, S.Ag. M.Si., Kasubbag TU, H. Mukmin, S.H.I. M.Sy., Tim Surveillance dari PT. Sucofindo, Yudha Septa Pratama dan Prabu Galang Buono, serta seluruh Ketua Tim Kerja BDK Palembang.

 

Saefudin mengatakan surveillance ini sangat dibutuhkan oleh BDK Palembang untuk memastikan pemenuhan penjaminan mutu di BDK Palembang ini terlaksana dengan baik.

 

“Kami siap untuk menjalani surveillance ini sehingga hasilnya nanti maksimal dan sesuai dengan apa yang kita harapkan, yang menjadikan organisasi kita lebih bagus lagi dan lebih rapi lagi terkait dokumen-dokumen apapun,” katanya.

 

Prabu Galang menyampaikan ini merupakan kedua kalinya ia mengunjungi BDK Palembang terkait Sertifikasi ISO 9001:2015 tentang manajemen penjaminan mutu setelah tahun lalu BDK Palembang telah mendapatkan sertifikat melalui audit sertifikasi.

 

“Tahun ini saya kembali kesini untuk melihat kembali dokumentasinya apakah sudah memenuhi kriteria terkait dokumentasi persyaratan proses ISO 9001 tahun 2015,” ucapnya.

 

Ia melanjutkan, tujuan audit kali ini adalah untuk memastikan kembali apakah implementasi sistem manajemen mutu itu telah didokumentasikan dan efektif sesuai dengan persyaratan ISO 9001 dan juga persyaratan regulasi terkait.

 

“Jadi untuk surveillance kali ini saya lebih detail, berbeda dengan pada saat sertifikasi, pada surveillance kali ini saya memastikan kembali apakah masih bisa dipertahankan atau tidak sertifikatnya,” tambah Prabu.

 

"Karena memang, mempertahankan itu lebih sulit dari pada mendapatkan sertifikasi ini,” tutup Prabu.