AMALIYAH RAMADHAN BERDASARKAN SUNNAH
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 31 Maret 2023
  • 4881x Dilihat
  • Berita

AMALIYAH RAMADHAN BERDASARKAN SUNNAH

اَلْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ،

وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ،

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، 

الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًۭى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍۢ

مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍۢ فَعِدَّةٌۭ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ  يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ

عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (البقرة: ١٨٥)

Hadirin kaum muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah,     

       Pada hari Jum’at kedua di bulan suci Ramadhan tahun 1444 H. saya selaku khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi serta kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. sebab dengan hidayah-Nya yang telah dianugerahkan kepada kita, saat ini kita hadir kembali di masjid yang kita cintai ini, melaksanakan ibadah pada hari Jumat bulan suci Ramadhan.

       Shalawat serta salam semoga Allah Swt. limpahkan kepada panutan kita semua yakni baginda Nabi Muhammad Saw. kepada keluarga dan para sahabatnya yang setia dan taat menjalankan syariat dan mengikuti sunnahnya hingga yaumil akhir. 



       Kaum muslimin rahimakumullah       

       Ada beberapa amaliah yang menempati rating utama di bulan Ramadhan untuk diperhatikan secara serius, karena banyak sekali hikmah, faedah dan pahalanya. Banyak kemuliaan yang didapatkan dengan melaksanakan ibadah shaum, apabila dilaksanakan dengan penuh perhitungan dan keimanan semata karena Allah. Namun, tentu tidak semua orang yang berpuasa akan mendapatkan keistimewaan tersebut. Dalam berpuasa, hanya orang-orang yang serius dan sungguh-sungguh sajalah yang akan mendapatkan predikat manusia bertakwa. 

       Perihal ini sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah Saw. dalam sabdanya yang hadits riwayat Bukhari dari Anas bin Malik Ra:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

       Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari)

       Makna dari kalimat Imanan wa Ihtisaban menurut ulama Muhadditsin dalam hadits tersebut di atas adalah:

اَلْمُراَدُ بِالإِيْمَانِ: الاِعْتِقَادُ بِفَرْضِيَّةِ صَوْمِهِ. وَبِالاِحْتِسَابِ: طَلَبُ الثَّوَابِ مِنَ اللهِ تَعَالَى.

       Meyakini kewajiban puasanya, bahwa ini perintah dari Allah, semata-mata mencari ridha, keutamaan serta pahala dari Allah Swt.

       Dengan penguatan hadits tersebut sebagai pengukuh keutamaan ibadah puasa, maka apabila dirunut berdasarkan keutamaan-keutaman lainnya, disamping pelaksanakan ibadah puasa tersebut, terdapat beberapa ibadah lainnya yang tergolong istimewa apabila dilaksanakan di bulan Ramadhan.

        Pertama, peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah shalat.

       Berusaha untuk meningkatkan kualitas shalat. Seseorang telah melaksanakan shalat dimulai dengan niat bahwa shalat tersebut merupakan suatu kewajiban dan proses pelaksanaannya pun asal-asalan dan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban saja. Namun kini ditambah dengan amaliyah sunnah, selain shalat sunnah tersebut dipahami sebagai tambahan amaliyah biasa yang sudah banyak difahami, seperti halnya salat suىnah rawatib, shalat sunnah muqayyad, nawafil atau shalat sunnah mutlak, juga khusus bulan suci Ramadhan ada shalah sunnah tarawih. Dengan adanya shalat sunnah tambahan yang khusus di bulan Ramadhan ini, tentu akan berimplikasi terhadap penambahan amal, dan penambahan pahala di sisi Allah Swt.

       Kaum muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah.

       Lalu yang kedua adalah memperbanyak interaksi dengan al-Qur’an, sebagaimana dimaklumi bahwa membaca ayat-ayat suci al-Qur’an merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Maka apabila seseorang sering berinteraksi dengan al-Quran, itulah ciri seseorang telah berhasil memanfaatkan momen-momen   penting di bulan Ramadhan.

       Banyak membaca al-Quran (tilawah) secara mujawadad maupun secara tartil, atau bahkan sampai mampu mentadabburi al-Qur’an untuk memahami isi kandungannya pada bulan Ramadha, lalu ia memiliki target-target, misalnya saya harus hatam al-Qur’an selama bulan suci Ramadhan 1 juz, dua juz atau lebih. Tentu setelah ia membulatkan tekad dan bertawakkal kepada-Nya, ia akan mendapatkan kemuliaan sebagaimana yang dijanjikan Allah kepada hamba-hamba-Nya. 

       Allah akan mengangkat derajat yang sangat tingggi kepadanya, sebagaimana sabda beliau dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi dari Usman bin Affan Ra:

خَيركُم مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعلَّمهُ )رواه البخاري(

       Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya. (Bukhari) 

       Bahkan kelak ia akan masuk surga bersama para malaikat-malaikat Allah, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah Ra:

 الَّذِي يَقرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ معَ السَّفَرةِ الكرَامِ البررَةِ.

       Orang yang membaca al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.

       Kaum muslimin rahimakumullah,

       Belum sampai disitu, karena apabila berinteraksi bersama al-Qur’an dengan cara membacanya, memperhatikan makna dan kandungannya, dan apabila itu dilakukan pada bulan suci Ramadhan, pasti akan naik berlipat-lipat derajatnya dari standar nilai di luar bulan Ramadhan. Karena itu Rasulullah Saw. berjanji bahwa pahala sunnah menjadi pahala wajib dan pahala wajib berlipat sampai tujuh puluh kali lipat. Sunbhanalloh.

       Sabda Rasuliullah Saw. dalam hadits riwayat Ibnu Huzaimah Ra:

مَنْ تَقَرَبَ فِيْهِ بِخَصْلَةِ مِنَ الخَيْرِ كاَن كَمنْ أَدَى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كمَنْ أَدَى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ

        Siapa yang melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia melakukan kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban pada bulan tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu lainnya.

       Kaum muslimin rahimakumullah,

       Kemudian yang ketiga adalah gemar berinfak dan bersedekah.

       Perbanyaklah infak dan sedekah di bulan Ramadan wahai kaum muslimin, mumpung bertepatan dengan waktu yang agung dan mulia, yakni bulan suci Ramadhan. Setiap amaliyah akan dilipatgandakan sampai 700 kali lipat dikali sepuluh. Lalu, infak dan sedekah dapat membantu banyak orang yang membutuhkan, apalagi saat sekarang ini banyak sekali kemiskinan, pengangguran karena PHK terjadi dimana-mana.

       Dalam hadits riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas Ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda:

أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآن 

       Rasulullah Saw. adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadan untuk mudarasah (mempelajari) al-Qur’an. 

      Nabi Muhammad Saw. adalah orang yang sangat luar biasa dermawan, dan bertambah dermawan lagi ketika tiba bulan Ramadan. Maka dari itu, tingkatkanlah rasa kedermawanan, berikanlah infak maupun sedekah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Memberi itu tidak harus dengan uang tetapi dapat pula memberi dengan makanan sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

       Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.

       Kaum muslimin rahimakumullah

       Berdasarkan tiga amalan utama tersebut di atas, lalu dilakukan pada bulan suci Ramadhan, pasti akan memberikan dampak manfaat yang luar biasa, serta manfaat kebaikan istimewa pula, terlebih lagi apabila amaliyah tersebut justru dilaksanakan pas bertepatan pada malam Lailatul Qadr. Subhanallah, kita yakin bahwa mereka telah mendapatkan keistimewaan dari hak-haknya yang telah dijanjikan Allah Swt. 

       Laksanakanlah puasa, dengan konsisten dan sungguh sungguh agar dapat meraih derajat takwa, karena itulah derajat takwa sebagai predikat tertinggi yang bisa diraih oleh para hamba di bulan Ramadhan.  Semoga kita semua mampu meningkatkan amal di bulan suci Ramadhan, terutama amaliyah sunnah berdasarkan penjelasan-penjelasan hadits Raulullah Saw.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، 

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ 


Khutbah kedua: 

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. 

أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ 

أَمَّا بَعْدُ ... فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. 

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، 

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ،

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. 

فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ