Belajar Integritas dan Profesionalitas dari Kisah Mubarak
  • BDK Palembang
  • 5 Desember 2022
  • 501x Dilihat
  • Berita

Belajar Integritas dan Profesionalitas dari Kisah Mubarak

PALEMBANG (5/12) - BDK Palembang kembali melaksanakan kegiatan apel pagi rutin pada Senin (5/12). Apel kali ini dipimpin oleh Yevi Grata Putra, S.Kom., dan dibina oleh Muhammad Abduh, M.Pd.I. Apel berjalan dengan lancar dan khidmat, didukung oleh cuaca yang cerah namun tidak terik.


Abduh dalam penyampaian amanat pembinanya menceritakan tentang Mubarak, sosok inspiratif yang pernah hidup di wilayah Timur Tengah. Mubarak merupakan seorang budak yang bekerja mengurus kebun buah milik majikannya. Meski hanya seorang budak, Mubarak adalah seorang muslim yang selalu menjaga diri dari segala keburukan dosa. Sampai pada suatu ketika, Mubarak memperoleh tugas dari tuannya untuk memetik buah anggur yang manis dari kebun yang ia pelihara tersebut.


“Mubarak, tolong carikan saya anggur yang manis,” Abduh menirukan perintah Si Tuan. Dalam cerita tersebut, Mubarak pun dengan sigap mencarikan anggur terbaik untuk si Tuan, namun setiap beliau menyerahkan anggur yang menurutnya terbaik, Si Tuan selalu mengeluh karena anggur yang dibawakan Mubarak selalu anggur yang asam. Karena terjadi berkali-kali, hal tersebut menjadi tanda tanya bagi Si Tuan. Mubarak pun menerangkan bahwa selama ini beliau tidak pernah mencicipi anggur yang dia rawat di kebun tuannya, bahkan sekalipun, karena Mubarak selama ini hanya diperintahkan oleh tuannya untuk menjaga dan memelihara kebun buah tersebut. Oleh karena itulah, Mubarak tidak bisa membedakan mana buah anggur yang asam dan manis saat tuannya memerintahkannya mencari anggur yang manis.


Sifat jujur Mubarak membuat Si Tuan terkesan, sehingga Mubarak akhirnya dimerdekakan, bahkan diangkat menantu oleh Si Tuan. Mubarak kemudian memperoleh keturunan yang soleh, seorang ulama ahli Fikih dan Hadis yang kelak dikenal dengan nama Abdullah bin-Al Mubarak.


Dari Kisah tersebut, Abduh menyimpulkan bahwa ada setidaknya 3 nilai kejujuran yang bisa diadopsi ASN Kemenag melalui sosok Mubarak, antara lain: integritas, profesionalitas dan amanah. Kejujuran Mubarak dalam menjalankan perannya, sangat bisa diterapkan oleh pegawai BDK Palembang dalam menjalankan tupoksinya sehari-hari.


“Apapun yang kita makan dan pakai, jika itu tidak halal, maka bisa saja menjadi penyebab doa kita tidak terkabul, sementara hajat kita ada banyak,” terang Abduh. Oleh karena itu, Abduh mengajak segenap pegawai BDK Palembang untuk dapat mengamalkan kejujuran Mubarak, termasuk dengan tidak memakan hak orang lain. (SR_)