Benarkah Masjid adalah Sarang Teroris?
  • 4 Maret 2021
  • 687x Dilihat
  • Berita

Benarkah Masjid adalah Sarang Teroris?

Ada sebuah pertanyaan menarik dari Almuklis, salah seorang peserta Diklat Manajemen Kemasjidan dengan materi “Sistem Pelatihan dan Pengembangan SDM Kemenag” oleh Dr. Syafitri Irwan  S.Ag., M.Pd.I via Zoom Meeting pada 24 Februari lalu.

“Kami pernah mendengar, apakah ini dari narasumber atau dari berita-berita, bahwasanya masjid ini pernah dijadikan sarang terorisme?” tanya Almuklis. Sebagai seorang pengurus masjid, Almuklis mengaku jika dirinya merasa sakit hati karena selama ini ada sebagian orang yang mengatakan jika masjid merupakan sarang teroris. Ia meminta tanggapan dari Syafitri terkait pertanyaan tersebut.

Syafitri Irwan yang juga merupakan kepala BDK Palembang menanggapi pertanyaan tersebut dengan bijak. Menurutnya, pertanyaannya seperti itu adalah contoh suatu kegelisahan yang dialami oleh beberapa pengurus masjid di  Indonesia. Kepada Almuklis, Syafitri mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi, namun hanya terjadi di  sebagian kecil masjid dan biasanya pada masjid yang tidak produktif berkegiatan. Kelompok-kelompok dengan kepentingan tertentu dapat masuk ke dalam masjid dan memanfaatkan kekosongan program-program masjid yang ada, kemudian merekayasa program sendiri untuk menyampaikan doktrin yang berpengaruh negatif terhadap bangsa dan negara.

Namun demikian, Syaitri mengatakan jika para pengurus masjid tidak perlu gelisah dan sakit hati. Agar masjid tidak dijadikan sarang teroris, pengurus-pengurus masjid harus memiliki program-program yang positif dan bermanfaat bagi jamaah-jamaah masjid tersebut.

Lebih lanjut, Syafitri mengatakan jika semua orang harus berhati-hati dalam mengelola  kotak infaq atau kotak amal. Pengurus masjid harus mengendalikan, menyelidiki dan menginvestigasi asal dan tujuan penyaluran dana. Hal tersebut untuk mencegah organisasi yang berafiliasi dengan kelompok-kelompok terlarang di Indonesia dari mengakses dana masyarakat tersebut.