Boleh Cepat, Tapi Tak Mendahului, Boleh Pinter, Tapi Tak Boleh Menggurui
Sungailiat (23/4), Kemarin peserta Pelatihan Di Wilayah Kerja Penggerak Penguatan Moderasi Beragama bagi Tenaga Keagamaan Angkatan IV dan Pelatihan Publikasi Ilmiah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka menerima materi Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Suyitno, MA.
Suatu kehormatan bagi Kankemenag Kab. Bangka atas kedatangan Suyitno ditengah-tengah kesibukannya masih bersedia menyempatkan diri untuk bertemu peserta PDWK untuk memberikan materi.
Dalam kesempatan ini Suyitno berharap peserta menjadi orang yang tegas. Bersikap netral, tidak memilih kelompok kiri dan kanan. Selaku ASN dan PPPK yang merupakan aparatur, selaku instrumen pemerintah harus loyal kepada negara, setia dan mampu menjaga rahasia pemerintah. Jadilah ASN yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan diri.
Suyitno menyampaikan dalam konteks moderasi beragama pemerintah sudah mencanangkan pentingnya berkomitmen, anti kekerasan, dan literasi digital. Penyuluh dan guru sangat penting dalam pendidikan dan masyarakat.
"Ditangan anda generasi bangsa harus menjadi role model tentu dengan metode yang modern. Tidak kompensional dengan kecanggihan teknologi guru dituntut memberikan pembelajaran dengan lebih baik, rileks, dan lebih menarik" ungkapnya.
"Kita hidup saling melengkapi Kooperatif bekerjasama. Perbanyak teman, moderasi beragama mengajarkan berteman dengan siapapun baik agama dan sukunya tidak dibedakan. Kita harus lebih terbuka untuk meningkatkan nilai-nilai humanity nilai kemanusiaan. Menjaga sisi kemanusiaan, memanusiakan manusia" harap Suyitno dihadapan 80 orang peserta.
"Sebagai ASN kita mempunyai etika berakhlak, etika birokrasi tidak boleh seorang kasubbag rasa kabag, guru serasa kepala. Kita boleh cepat, tapi tidak boleh mendahului. Kita boleh pinter, tapi nggak boleh menggurui. Tetap beretika karena mereka tetap atasan kita" pesannya seraya menutup pembelajaran.
Bertempat di Aula Kankemenag Kab. Bangka Suyitno memotivasi dpeserta dan mengiatkan bahwa moderasi bukan hanya ilmu teori tetapi ilmu praktek untuk menjadikan guru Kankemenag Kab. Bangka bisa bermanfaat untuk muridnya. (Yn)