Ciptakan Pemahaman dan Toleran Keberagaman Melalui Literasi Keagamaan
  • BDK Palembang
  • 11 November 2023
  • 281x Dilihat
  • Berita

Ciptakan Pemahaman dan Toleran Keberagaman Melalui Literasi Keagamaan

Palembang (11/11), Pusat penelitian dan pengembangan bimbingan masyarakat agama dan layanan keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI bersama Universitas IGM menyelenggarakan "Dialog Publik dan Apresiasi Musik Moderasi Beragama" di aula Kampus Universitas IGM Palembang. Ini merupakan bagian komitmen kementerian agama dalam upaya kongkret membangun literasi keagamaan di kalangan pemuda dan mahasiswa.

Hadir Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag untuk membuka kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa moderasi beragama tidak menyamakan yang sudah menjadi perbedaan dan tidak membeda-bedakan apa yang sama.

"Moderasi beragama menjadikan yang sama tetap sama yang beda tetap berbeda, namun membiarkan apa yang menjadi perbedaan menjalankan keyakinannya masing-masing. Yakini agama kita seyakin-yakinnya namun jangan memaksakan orang yang berbeda keyakinan untuk memiliki keyakinan yang sama dengan kita," ujar Suyitno.

Berbicara tentang musik, Suyitno menjelaskan bahwa Indonesia memiliki berbagai kearifan lokal. Boleh saja menyukai musik dari luar namun tetap harus mengenal musik ciri khas bangsa sendiri. Terlebih musik yang dapat menyatukan perbedaan dalam keberagaman.

"Mengenal musik daerah, bagian dari moderasi beragama. Sebab dengan mengenal budaya lokal, seseorang dapat menghormati perbedaan keyakinan dalam masyarakat," tambah Suyitno.

Turut hadir Kepala Balai Diklat Keagamaan Kota Palembang Dr. H. Saefudin, S.Ag, M.Si menyampaikan laporan. Ia menjelaskan bahwa partisipasi dalam acara ini tidak hanya terbatas mahasiswa UIGM saja, tetapi juga diikuti mahasiswa universitas lainnya dan sejumlah pelajar tingkat SMA dan Aliyah se Kota Palembang. Keberagaman peserta tersebut diharapkan dapat memberikan perspektif yang kaya dan mendalam akan pemahaman moderasi beragama dikalangan pemuda.

"Disini terlihat aneka warna jaket dari berbagai latar belakang yang berbeda, namun perbedaan ini justru memberikan keindahan, keberagaman dalam persatuan," pungkas Saefudin.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas IGM menyambut baik ketika ditawarkan untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan apresiasi terkait moderasi beragama.


Selain dialog publik, apresiasi terhadap musik moderasi beragama juga menjadi fokus dalam acara ini. Para peserta dapat menikmati pertunjukan musik yang menyampaikan pesan-pesan religius dengan pendekatan yang moderat dan inklusif.

Kerjasama antara Puslitbang Kemenag RI dan Universitas IGM Palembang dalam penyelenggaraan acara ini menunjukkan komitmen bersama untuk membangun literasi keagamaan di kalangan generasi muda. Dengan melibatkan pemuda dan mahasiswa, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang lebih mendalam dan toleran terhadap keberagaman agama di Indonesia.

Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat harmoni dan toleransi antar umat beragama di Palembang serta menginspirasi lembaga pendidikan dan pemerintah daerah lainnya untuk turut serta dalam membangun literasi keagamaan di tingkat lokal.