Dialog Publik Penguatan Moderasi Beragama, Strategi Memerangi Insersi Intoleran dan Radikalisme
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 9 November 2024
  • 8x Dilihat
  • Berita

Dialog Publik Penguatan Moderasi Beragama, Strategi Memerangi Insersi Intoleran dan Radikalisme

Palembang (09/11) – Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Amien Suyitno, M.Ag., menghadiri acara Dialog Publik bertajuk “Strategi Penguatan Moderasi Beragama Pada Lembaga Pendidikan”, di Politeknik Negeri Sriwijaya, Sabtu (09/11/2024).

 

Acara ini turut dihadiri oleh Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Rr. Rina Antasari, S.H., M.Hum, Wakil Direktur 4 Politeknik Negeri Sriwijaya, Drs. Zakaria, M.Pd., Kepala BDK Palembang, Dr. H. Saefudin, S.Ag. M.Si., Kepala Loka Diklat Keagamaan Bandar Lampung, Agus Apriansyah, S.Kom. MM., dan Ketua Forum kerukunan Umat Beragama Provinsi Sumsel, Drs. K.H. Mal An Abdullah, M.H.I.

 

Acara ini merupakan upaya Kementerian Agama dalam merealisasikan penguatan moderasi beragama bahwa kebijakan ini adalah tanggung jawab semua lembaga dan kementerian, sebagaimana yang disampaikan Kepala BDK Palembang, Dr. H. Saefudin, S.Ag. M.Si., dalam laporannya.

 

“Setelah Keluarnya Perpres No. 58 Tahun 2023, bahwa tanggung jawab penggerak dan penguatan moderasi beragama bukan hanya tanggung jawab kementerian agama semata, tetapi seluruh kementerian dan lembaga termasuk lembaga pendidikan, lembaga hukum maupun sosial,” tegasnya.

 

“Dengan adanya penguatan moderasi beragama ini, dapat menjadi wadah kita semua untuk bersama-sama membangun negeri ini, lintas budaya dan lintas agama, dalam konteks moderasi beragama,” tutup Saefudin.

 

Dalam kesempatan itu, Prof. Suyitno yang membuka acara secara resmi menyampaikan bahwa, berdasarkan hasil penelitian Balitbangdiklat Kemenag RI, sebanyak 270 juta penduduk Indonesia adalah pengguna aktif internet, dan temuan baru-baru ini mengungkapkan bahwa hampir sebagian besar insersi intoleransi dan isu-isu radikalisme yang bertentangan dengan moderasi beragama itu disebarkan melalui internet.

 

“Untuk itu pentingnya kerjasama dalam penguatan moderasi beragama untuk memerangi radikalisme dan intoleransi yang tersebar di media maya,” Pungkasnya.

 

Sesi Dialog Publik berjalan dengan sangat interaktif dengan dua narasumber terkemuka yakni Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Drs. K.H. Mal An Abdullah dan Guru Besar UIN Raden Fatah, Prof. Dr. Rr. Rina Antasari, yang sangat terbuka menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kalangan mahasiswa.

 

Prof. Suyitno dalam sesi wawancara menuturkan tema penguatan moderasi beragama dalam dialog publik dengan mahasiswa ini memang sangat penting karena salah satu ekosistem moderasi beragama adalah keterlibatan kampus dalam membangun moderasi beragama.

 

“Politeknik Sriwijaya ini sangat punya potensi untuk mengembangkan potensi budaya lokal yang mana hal itu merupakan salah satu instrument indikator moderasi beragama,” jelasnya. 

 

Senada dengan Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kementerian Agama RI, Wakil Direktur 4 Politeknik Negeri Sriwijaya, Drs. Zakaria mengatakan penguatan moderasi beragama ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa.

 

“Kegiatan semacam ini memang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa sehingga nantinya, dengan keanekaragaman mahasiswa yang ada di Politeknik Negeri Sriwijaya ini, akan tercipta kerukunan moderasi beragama,” tutupnya.