Ilmu Bermanfaat Adalah Ilmu yang Diimplementasikan dalam Kehidupann
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 24 Mei 2025
  • 9x Dilihat
  • Berita

Ilmu Bermanfaat Adalah Ilmu yang Diimplementasikan dalam Kehidupann

Palembang (24/5)— Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang resmi menutup rangkaian kegiatan pelatihan pada Sabtu (24/5/2025) di Aula BDK Palembang. Penutupan dilakukan oleh Kepala BDK Palembang, Dr. H. Saefudin, S.Ag., M.Si., dan dihadiri oleh seluruh panitia serta peserta pelatihan. 

 

Dua jenis pelatihan yang ditutup secara bersamaan adalah Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Madrasah Ibtidaiyah (MI), serta Pelatihan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan Angkatan II. Peserta terdiri dari penghulu, penyuluh agama, serta guru MI dari Kementerian Agama Se-Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung.

 

Ketua panitia pelatihan, Iwan Sugianto, S.Kom., M.Pd.I., dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan telah berlangsung selama enam hari, dari tanggal 19 hingga 24 Mei 2025. Penilaian terhadap peserta dilakukan secara komprehensif, mencakup aspek sikap, pengetahuan, kehadiran, disiplin, dan penguasaan materi. 

 

“Berdasarkan hasil penilaian tersebut, sebanyak 65 peserta telah dinyatakan selesai mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus,” ujar Iwan.

 

Dalam Pembekalannya Saefudin menyampaikan pesan yang inspiratif mengenai makna ilmu dan pentingnya berbagi pengetahuan. Ia menekankan bahwa ilmu dapat diperoleh di mana saja dan dari siapa saja, tidak harus selalu dari sosok akademisi formal. 

 

“Ilmu itu bisa kita peroleh sambil merokok, sambil karaoke, bahkan dari ob di kantor. Guru itu bisa datang dari mana saja. Kadang bukan profesor atau doktor, tapi orang biasa yang memberi pelajaran hidup,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya agar ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini tidak hanya berhenti sebagai pengetahuan pribadi, tetapi dapat dibagikan dan diimplementasikan secara nyata di lingkungan kerja dan masyarakat.

 

“Ilmu tentang penasihatan perkawinan, penguatan perkawinan, menjanjikan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Juga ilmu IPS dan IPA yang sedang didalami para guru MI ini, dapat diimplementasikan di satuan kerja masing-masing. Yang bermanfaat itu adalah ilmu yang bisa diimplementasikan,” tegasnya.

 

Ia juga mengingatkan bahwa derajat tertinggi bagi seseorang adalah ketika ilmu yang dimilikinya bisa dimanfaatkan untuk mencerdaskan orang lain.

 

“Yang tinggi derajatnya itu adalah orang yang punya ilmu, lalu ia sempatkan untuk membuat orang lain sama pintarnya. Kita ini orang-orang pintar yang ilmunya tidak disimpan sendiri, tapi dibagikan ke teman-temannya.” tambahnya.

 

Dengan berakhirnya pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan di wilayah kerja masing-masing, membawa semangat pembelajaran yang kolaboratif dan inklusif, serta menjadikan ilmu sebagai alat pemberdayaan masyarakat secara luas.