GeNose C19, Alternatif Baru Pengujian Covid-19
Meski Indonesia masih berada dalam masa pandemi, namun sebagian orang masih harus tetap bepergian karena tuntutan pekerjaan. Kondisi tersebut pun mengharuskan pengujian klinis Covid-19 bagi siapapun yang bepergian, dan teknik pengujian Covid-19 yang paling lazim digunakan biasanya adalah swab antigen dan tes PCR. Kewajiban baru saat bepergian saat pandemi ini terpaksa membuat proses bepergian menjadi lebih rumit, Namun kini, pakar kesehatan di Indonesia telah menciptakan alat deteksi Covid-19 terbaru yang lebih praktis dan efisien, yaitu GeNose C19.
GeNose C19 adalah alat elektronik ciptaan Tim Riset Universitas Gajah Mada (UGM) yang disinyalir dapat mendeteksi virus korona lewat media hembusan nafas. GeNose C19 diklaim memiliki keakuratan di atas 90 persen. Selain itu, GeNose C19 telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Kesehatan sejak 24 Desember 2020 (KEMENKES RI AKD 20401022883) dan telah diproduksi massal dengan didanai oleh BIN dan Kemenristek.
GeNose C19 pertama kali digunakan di beberapa stasiun secara serempak sejak 5 Februari silam. Kini, GeNose C19 juga telah mulai dipergunakan di berbagai bandara, tak terkecuali Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Nantinya, alat ini juga rencananya akan dipergunakan pada tempat-tempat umum seperti hotel, pusat perbelanjaan bahkan sampai di tingkat RT.
Untuk satu kali penggunaannya, pengecekan Covid-19 dengan GeNose C19 dibanderol dengan harga 15-25ribu, jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya tes PCR, tes rapid antibodi dan tes rapid antigen. Tentunya hal ini cukup memberi titik cerah walaupun masih banyak pro dan kontra atas GeNose C19 ini, dan belum ada pernyataan resmi baik dari Kementerian Kesehatan dan Tim Riset UGM apakah GeNose C19 hanya bersifat screening awal atau memang dapat menggantikan tes-tes yang telah lebih dulu dikenal masyarakat.
Saat pemeriksaan dengan GeNose C19, calon penumpang akan diminta untuk mengambil napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut ke dalam kantong sebanyak 3 kali. Langkah tersebut terdiri dari 2 kali pertama pengambilan dan pembuangan napas di dalam masker, kemudian saat pengambilan napas ketiga, napas langsung diembuskan ke dalam kantong hingga penuh.
Kemudian setelah kantong penuh, kantong dikunci agar udara di dalamnya tidak keluar. Kantong itu lalu diserahkan kepada petugas untuk dianalisis menggunakan alat GeNose C19. Hasil pengujian dengan GeNose 19 akan keluar dalam kisaran 3 menit.