H. Syarif Anjurkan Penyiaran Agama Multikultural Ala Gusdur
Palembang (1/8) – BDK Palembang kembali mengadakan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Gelombang Ketiga yang diselenggarakan dari tanggal 22-28 Juli 2021. PJJ kali ini memuat sebanyak enam angkatan, yaitu PJJ Guru Bahasa Ingris MTS, PJJ Guru Bahasa Arab MTS, PJJ Moderasi Beragama Angkatan I untuk Guru, PJJ Wawasan Kebangsaan Angkatan II untuk Guru, PJJ Wawasan Kebangsaan III untuk Guru dan PJJ Kerukunan Umat Beragama Angkatan IV untuk Guru. PJJ ini dilaksanakan melalui Zoom meeting dan live chat. PJJ ini diikuti peserta dari Wilayah Kerja BDK Palembang yaitu, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Propinsi Bengkulu dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pada hari keenam PJJ Gelombang Ketiga, H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si. menjadi salah satu pemateri pada PJJ Kerukunan Umat Beragama Angkatan IV dengan judul materi “Metode Penyuluhan Berwawasan Kerukunan”. H. Syarif merupakan widiaiswara muda pada BDK Palembang.
Sebelum masuk ke materi metode penyuluhan berwawasan kerukunan, H. Syarif menjelaskan tentang Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 516 tahun 2003, tentang juknis pelaksanaan Jabatan Fungsional penyuluh agama dan angka kreditnya, didalamnya tersurat petunjuk pelaksana (julak)dan petunjuk teknis (juknis) serta didaktik dan metodik penyuluhan. Tugas pokok penyuluh adalah melaksanakn bimbingan penyuluh agama dan program pembangunan melalui pintu agama.
H. Syarif menyampaikan metode penyuluhan agama berwawasan kerukunan dilakukan dengan berbagai cara antara lain: dialog kebangsaan, peringatan hari besar nasional lintas agama, diskusi multikultural, olahraga besama lintas agama, bantuan sosial lintas agama, kemah kebhinekaan, doa Bersama kebangsaan lintas agama, pertunjukkan seni budaya lintas agama, pembuatan film lintas agama dan jalan santai lintas agama.
H. Syarif mencontohkan metode penyiaran agama multikultural Nabi Muhammad SAW dan Abdurrahman Wahid. Metode penyiaran agama multikultural Nabi Muhammad Saw. yaitu metode dialog, metode kisah dan metode analogi. Metode Penyiaran Agama multikultural Abdurrahman Wahid meliputi ceramah, diskusi, konseling, pemberdayaan masyarakat, karya tulis dan kelembagaan.