Halal Bihalal, Sambung Silaturahmi Pasca Libur Panjang Idul Fitri
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 4 Mei 2023
  • 396x Dilihat
  • Berita

Halal Bihalal, Sambung Silaturahmi Pasca Libur Panjang Idul Fitri

PALEMBANG (4/5) – Sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama No.13 Tahun 2023 tentang Cuti Pegawai Aparatur Sipil Negara pada Kementerian Agama Pasca Cuti Bersama dan Penyelenggaraan Kegiatan Pasca Idul Fitri 1444 Hijriah, BDK Palembang pun menyelenggarakan halal bi halal pegawai BDK Palembang di atas tanggal 2 Mei, tepatnya pada hari Kamis (4/5). Kegiatan yang sempat tertunda tersebut bertempat di Aula BDK Palembang, dihadiri oleh segenap pegawai BDK Palembang, Kepala BDK Palembang Dr. H. Saefudin, S.Ag., M.Si., Kasubbag Tata Usaha Mukmin, S.H.I., M.Sy., utusan Baznas Provinsi Sumsel Hendra Praja, SE.I., M.E. serta Guru Besar Fakultas Kedokteran Unsri Prof. Dr. dr. Yuwono, M.Biomed. selaku penceramah. 


Halal bi halal ini menjadi tempat bagi para pegawai untuk kembali menjalin silaturahmi dan saling bermaaf-maafan setelah libur panjang Idul Fitri. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi tasyakuran bagi ketiga pegawai BDK Palembang yang akan menjadi petugas haji tahun ini, antara lain Mukmin, S.H.I., M.Sy., H. Sudharmono, Lc., M.Sy., serta Dedy Darmawan, S.Ag., M.Pd.I. 


“Halal bihalal ini cuma ada di Indonesia,” ujar Saefudin dalam sambutannya. “Di Indonesia ini, K.H. Abdul Wahab Hasbullah adalah salah satu tokoh yang pertama kali menyelenggarakan halal bi halal untuk merangkul berbagai unsur masyarakat pada 1948.” 


“Saya yakin selama bergaul, kita ada yang tersinggung. Tapi kita pasti memiliki ketulusan lahir batin untuk saling memaafkan,” lanjut Saefudin. “Lalu yang kedua, kegiatan ini merupakan tasyakuran, karena rekan-rekan kita yang ditunjuk menjaid petugas haji. Walau mereka berangkat sendiri, tapi ada nama baik BDK Palembang yang mereka bawa.” 


Dalam halal bihalal, Hendra Praja hadir mewakili Baznas Sumsel untuk menyalurkan bantuan bingkisan sembako kepada tenaga kebersihan dan tenaga keamanan BDK Palembang. Kepada pegawai BDK Palembang yang hadir di aula, Hendra juga memperkenalkan Baznas beserta program-program andalannya, seperti Satu Keluarga Satu Santri, Sumsel Makmur dan Sekolah Cendikia Baznas. Menurut Hendra, Baznas berperan dalam “menyelamatkan” muzakki dan mustahik. 


“Muzakki harus diselamatkan, karena seseorang biasanya tidak tahu apakah dia sudah wajib membayar zakat atau tidak. Kalaupun tahu, bisa jadi ia tidak tahu harus membayarkannya kemana. Disanalah peran Baznas,” pungkas Hendra. 


Setelah penyerahan bingkisan sembako secara simbolik, acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah oleh Prof. Dr. dr. Yuwono, M.Biomed. Dokter yang mendirikan Sekolah Alam Palembang tersebut memaparkan secara singkat materinya yang berjudul “Syawal: Reaching New Height”. Yuwono mengatakan jika new heights  atau “derajat yang baru” itu tidak didapat secara instan setelah Ramadan berlalu. New height yang ia maksud sendiri adalah barokah dan ketakwaan dalam beribadah. 


“Setiap ibadah ada outcome. Outcome itu dampak, beda dengan output. Jika output hanya hasil, maka outcome menghasilkan hasil jangka panjang. Sama seperti ibadah di Bulan Ramadan, belum tentu menjadi takwa langsung. Takwa itu jauh, perjalanan yang panjang,” tukas Yuwono. Menurutnya, dalam Alquran, orang bertakwa selalu memiliki 2 ciri utama, yaitu optimis dan tidak bersedih hati. 


“Jika takwa, maka tidak merasa sedih, karena sudah sadar bahwa segala hal yang berjalan itu sudah diatur oleh Allah,” ujar Yuwono. Lebih lanjut, ia mengajak pegawai BDK Palembang agar dapat mencari jalan atau washilah menuju takwa. 


Setelah materi yang apik oleh Prof. Yuwono, kegiatan ditutup dengan salam-salaman dan santap siang bersama.