Jadilah ASN yang Upperlist secara Kaffah
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 14 Maret 2024
  • 51x Dilihat
  • Berita

Jadilah ASN yang Upperlist secara Kaffah

Palembang (14/3), "Ruangan ini banyak cerita, ruangan ini banyak melahirkan para asn yang punya prestasi, punya inovasi, punya karakteristik, punya leadership, salah satunya saya adalah alumni dari Balai Diklat Keagamaan Palembang sudah ribuan bahkan puluhan ribu manusia yang sudah dilatih dan dididik di ruangan ini, Begitu juga bapak ibu punya harapan dan peluang yang sama setelah menjadi alumni dari Balai Diklat Keagamaan Palembang ini"

 

Statemen pembuka yang disampaikan oleh Dr. H. Syafitri Irwan, S.Ag, M.Pd.I Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Kakanwil Kemenag Sumsel) dalam mengisi Materi Pembangunan Bidang Agama pada kegiatan Orientasi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Angkatan XII s.d XV tahun 2024 bertempat di Aula Balai Diklat Keagamaan Palembang pada Senin 13 Maret 2024 yang lalu.

 

Diikuti oleh 114 orang peserta dari semua satker kemenag yang ada di wilayah provinsi Sumatera Selatan, dihadapan semua peserta Syafitri menyampaikan bahwa Kebijakan pembangunan bidang agama ini sudah sejak indonesia berdiri sudah menjadi sorotan penting bahkan melebihi kepentingan pembangunan yang lain.

 

"Pada UUD 1945 menempatkan agama sebagai landasan dasar, sebagai ideologi negara, disila ke satu Pancasila disebutkan bahwa indonesia berdasarkan ketuhanan yg maha esa. Kemudian pada pasal 29 ayat 2 itu sangat luar biasa, negara menjamin kemerdekaan titp tiap penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaan masing masing, artinya negara hadir untuk menjamin kemerdekaan, tidak ada yang merasa tidak merdeka di Indonesia ini untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing masing" terang Syafitri

 

Syafitri menjelaskan ada 6 agama yang dijamin kemerdekaannya di indonesia, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.

 

"Lantas Bagaimana dengan agama yg tidak dijamin kemerdekaannya di Indonesia. Agama yg tidak dijamin kemerdekaannya tidak boleh hidup di negara Indonesia"

 

"Untuk membangun 6 agama yang dijamin oleh negara tidak sama dengan membangun bangunan yang lainnya, Pembangunan bidang agama ini harus direncanakan, pembangunan sesuai dengan angel atau topik yg berkaitan dgn agama, seperti saat ini pada masa pemerintahan pak Jokowi dan ma'ruf amin yang sedang menjadi topik adalah moderasi beragama" jelas Syafitri

 

Berkaitan dengan pembangunan Bidang agama yang harus diperhatikan oleh ASN yang sedang mengikuti orientasi ini Syafitri menjelaskan tentang tingkatan keimanan seseorang yang akan mempengaruhi kinerjanya sebagai seorang ASN

 

"Kadar iman itu ada 3 tingkatan Underlist, Ia Islam tapi ia tidak menunaikan kewajibannya sebagai muslim Midllelist, ia sholat tapi masih suka mengumpat, ia puasa tapi tidak bersodakoh Upperlist, ia sholat, ia berusaha untuk meningkatkan yang baik dan berusaha untuk meninggalkan yg buruk, ia jaga lisannya, pandangannya, ia jaga imannya. Untuk mengukur keimanan itu bukan hanya kuantitatif berbeda dengan pembangunan fisik, membangun iman itu harus secara menyeluruh, secara total, secara kaffah" jelas Syafitri 

 

Mantan Kepala Balai Diklat ini mengajak semua peserta agar menjadi ASN yang upperlist, ASN yang berkerja secara totalitas, bekerja dengan baik, jaga moralitas, menjadi pelayanan masyarakat yang memulai dengan senyum

 

"Mengapa kita harus jadi ASN secara Kaffah, apa untungnya orang yang bekerja secara Kaffa dengan orang yg biasa biasa saja, karena ASN P3K itu bisa menduduki jabatan seperti kakankemenag, kepala KUA, kepala BDK, Ketua tim di Kanwil.

 

"Ingat Jangan sampai adanya dan tidak adanya kita tidak ada bedanya. Wujuduhu wa akadamihi, Hadirnya dirimu harus mengadakan hadirnya kementerian agama, hadirnya negara", tegas Syafitri.