Jangan Lewatkan Dua Momen Penting Ini Menjelang Akhir Ramadhan!
PALEMBANG (10/5) - “Bulan Ramadhan tinggal menyisakan beberapa hari lagi, sungguh sangat cepat rasanya bulan yang penuh rahmat dan keberkahan ini berlalu,” ucap Dr. H. Syarif Husain, S.Ag., M.Pd.I saat mengisi kegiatan kultum di Musholah Balai Diklat Keagamaan Palembang pada Senin (10/5) lalu. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala BDK Palembang Dr. Syafitri Irwan, S.Ag. M.P.I beserta pegawai dan menjadi kegiatan kultum terakhir di Bulan Ramadhan tahun ini.
“Meski Ramadan belum berakhir, karena sudah tiba di penghujung Ramadan, saya memohon maaf lahir dan batin kepada Bapak dan Ibu,” ujar Syafitri dalam sambutannya.
Usai Syafitri menyampaikan kata sambutannya, kegiatan pun diambil alih oleh ustadz Syarif yang membawakan tausiyah tentang keistimewaan Lailatulkadar dan zakat fitrah.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Syarif menyampaikan kepada jamaah sholat Dzuhur Musholah BDK Palembang, bahwa ada dua momen penting dan mulia menjelang berakhirnya bulan Ramadhan. Momen yang pertama adalah momen harapan kita agar dapat berjumpa dengan malam Lailatulkadar. Hal ini sesuai dengan Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: "Rasulullah SAW, beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, “Carilah malam Lailatulkadar itu di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan." Berdasarkan Hadis Nabi Muhammad SAW tersebut, umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan amalannya di malam-malam menjelang berakhirnya bulan Ramadhan.
“Semoga Kita semua dapat berjumpa dengan malam yang mulia tersebut”, ucap Ustadz Syarif.
Ada momen mulia yang kedua yang juga sangat penting bagi kaum muslimin, yaitu momen pelaksanaan zakat fitrah. “Zakat fitrah itu merupakan salah satu rangkaian ibadah di bulan Ramadhan yang bisa dilaksanakan di awal Bulan Ramadan sampai menjelang Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H,” terang Ustadz Syarif.
Dalam Zakat Fitrah itu ada beberapa keutamaan, berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallau 'Anhuma yang berbunyi: Bahwa Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah yaitu sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan dan perbuatan keji, dan sebagai bekal makan bagi orang miskin.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
Keutamaan yang pertama Membersihkan diri
Menunaikan zakat fitrah dapat membersihkan diri dari dosa, perbuatan keji, dan sebagai penyempurna dari puasa.
Keutamaan yang kedua Peduli terhadap sesama
Membayar zakat fitrah bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Zakat fitrah menjadi salah satu bukti peduli terhadap sesama. Terlebih, zakat fitrah akan disalurkan untuk para fakir miskin sebagai penerima prioritas.
Dan Keutamaan yang ketiga Mewujudkan kebahagiaan
Kewajiban menunaikan zakat fitrah bisa mewujudkan kebahagiaan untuk para fakir miskin. Dengan zakat fitrah, mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya di malam dan hari perayaan Idul Fitri.
Dalam kesempatan tersebut ada seorang jamaah yang bertanya, mana yang lebih baik antara zakat diserahkan langsung ke fakir miskin dengan zakat yang diserahkan ke amil zakat.
“Menyerahkan langsung kepada fakir miskin itu lebih baik, apalagi kalau fakir miskin tersebut masih ada hubungan kerabat dengan kita, sehingga kita mendapatkan dua pahala sekaligus, pahala zakat fitrah dan pahala silaturahmi kepada kerabat kita. Akan tetapi untuk pemerataan ada baiknya juga zakat diserahkan kepada panitia zakat,” jawab Ustadz Syarif.