Jangan Panik, Berikut 7 Tips Agar Terhindar dari Transaksi ATM Berbayar
Publik baru-baru ini dihebohkan oleh berita tentang pengenaan tarif pengecekan saldo dan penarikan tunai di ATM per 1 Juni 2021 mendatang. Kebijakan baru ini berlaku bagi ATM dengan logo Link, dimana pengecekan saldo akan dikenakan tarif sebesar Rp. 2.500, sementara tarik tunai dikenakan tarif sebesar Rp. 5.000. Berita tersebut disambut negatif oleh sebagian masyarakat, lantaran banyak yang aturan ini secara detail, sehingga merasa dirugikan.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat dialkukan agar terhindar dari transaksi ATM Berbayar
1. Lakukan Transaksi di ATM Milik Bank Penerbit Kartu Debit Anda
Transaksi cek saldo dan tarik tunai akan dikenai tarif apabila dilakukan di ATM Link milik bank yang berbeda dari bank penerbit kartu debit kita, atau bila sesuai contoh di atas, dilakukan pada ATM Link milik bank Mandiri, BNI dan bank lain.
Oleh karena itu, pastikan jika ATM yang digunakan adalah ATM milik bank penerbit kartu debit kita. Pada ATM Link tertera logo/nama bank dengan ukuran yang besar (seperti pada gambar) agar pengguna dapat mengidentifikasi bank mana yang menyediakan ATM tersebut.
2. Gunakan Aplikasi Mobile/Internet Banking
Untuk terhindar dari tarif cek saldo, kita dapat menggunakan aplikasi mobile/internet banking yang telah disediakan oleh bank yang kita gunakan. Selain dapat digunakan gratis karena hanya bermodalkan kuota internet, aplikasi mobile/internet banking juga mudah digunakan dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
Selain cek saldo, pengguna juga dapat melakukan beberapa transaksi tanpa tarif, seperti transfer antar rekening bank yang sama, cek mutasi, top up saldo beberapa aplikasi dompet digital, dsb.
3. Atur Penarikan Terjadwal Sesuai Kebutuhan
Agar tidak sering melakukan penarikan uang tunai di ATM, ada baiknya kita mengatur jadwal penarikan uang tunai sesuai dengan kebutuhan. Misalnya dalam seminggu, kita membutuhkan uang tunai sebesar Rp. 200.000, maka kita bisa melakukan penarikan Rp. 200.000 setiap seminggu sekali, sehingga dalam sebulan kita hanya menggunakan ATM sebanyak 4 kali. Selain itu, kita juga perlu mengetahui jadwal pengeluaran tertentu seperti belanja bulanan di pasar tradisional, mengisi angin untuk ban kendaraan atau bahkan mentraktir rekan kerja di warung makan saat hari ulang tahun kita. Sehingga penarikan uang tunai dapat dilakukan bersamaan dengan jadwal penarikan rutin.
4. Gunakan Aplikasi Dompet Digital untuk Pembayaran
Saat ini sudah banyak aplikasi dompet digital yang memberikan kemudahan pembayaran menggantikan uang tunai. Kemudahan pembayaran ini bahkan sudah menjangkau toko-toko tradisional seperti toko sembako di pasar konvensional, warung makan, dsb. Aplikasi dompet digital juga memudahkan kita dalam membayar tagihan bulanan seperti tagihan air, listrik, telepon dan internet.
Topup atau pengisian ulang saldo dompet digital juga tidak dikenai tarif yang mahal, hanya sekitar Rp. 1.000 hingga Rp. 1.500, bahkan ada juga yang dapat diisi ulang secara gratis.
5. Gunakan Bank yang Umum atau Menyediakan Banyak ATM
Beberapa nasabah sering dibuat kesulitan dengan sedikitnya jumlah ATM yang disediakan oleh bank yang digunakan. Biasanya hal ini terjadi pada nasabah bank yang tidak terlalu umum seperti bank internasional, bank yang baru atau nasabah bank daerah yang berdomisili di daerah lain yang bukan daerah layanan bank daerah tersebut.
Untuk wilayah Indonesia, masyarakat sebaiknya memiliki rekening di salah satu bank berikut: BRI, BNI, Mandiri, BTN, BCA, dan BSI. Bank-bank tersebut umum digunakan di Indonesia dan menyediakan banyak ATM.
6. Miliki Satu atau Lebih Rekening Lain dengan Bank yang Berbeda
Memiliki satu rekening sering kali merepotkan saat kita perlu untuk bertransaksi dengan bank berbeda. Oleh karena itu, kita perlu memiliki satu atau lebih rekening lain dengan bank yang berbeda dari rekening utama kita.
Rekening bank lain juga dapat digunakan sebagai media menabung. Artinya kita dapat menyisihkan pendapatan kita untuk ditempatkan pada rekening lain tersebut dan tidak digunakan kecuali dalam kondisi darurat.
7. Gunakan Aplikasi Transfer Antar Bank Gratis
Sejak lama, masyarakat sudah dikenai tarif untuk transaksi transfer antar bank. Namun, para pionir sudah memberikan solusinya dengan menyediakan aplikasi untuk transfer gratis antar bank. Umumnya transfer antar bank dikenakan tarif Rp. 6.500, namun dengan aplikasi, pengguna hanya dikenai tarif beberapa puluh rupiah atau bahkan tanpa tarif alias gratis.