Kaban : Tidak Mudah Bukan Berarti Tidak Bisa
BANDUNG (16/3) - “Jangan setengah hati mengelolah perpustakaan. Memang tidak mudah, bukan berarti tidak bisa,” demikian sambutan Prof. Dr. Suyitno, M.Ag., Kepala Badan Moderasi dan Pembanguan SDM Kemenag via Zoom Meeting pada pembukaan kegiatan “Orientasi Pengelolaan Perpustakaan”. Kegiatan yang bertempat di Travello Hotel Bandung tersebut dilaksanakan pada 15 hingga 17 Maret.
Salah satu program utama Kementerian Agama adalah memberikan layanan satu pintu dalam satu genggam layanan. Untuk itu, perpustakaan yang dikelola Kemenag perlu melakukan digitalisasi, dengan menjadi virtual labrary atau e-library dan yang lainnya. Semua buku konvesional harus didigitalisasi ke dalam bentuk e-book.
Pengelolaan perpustakaan secara konvensional sendiri memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah banyaknya ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan data arsip fisik. Selain itu, perpustakaan konvensional juga terkendala oleh keterbatasan waktu dalam peminjaman buku dan tata kelola buku yang perlu dirapikan secara berkala. Oleh karena itu, perpustakaan perlu melakukan transformasi digital.
Selain buku, perpustakaan juga seyogianya menjadi penyedia konten digital, seperti sumber referensi penelitian, jurnal ilmiah, dan jenis bacaan lain selain buku.
Lebih lanjut, Suyitno mengharapkan agar pustakawan di lingkungan Kemenag dapat terbuka terhadap kolaborasi dengan pihak eksternal. Ia mengimbau pustakawan agar mau belajar dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga perpustakaan lain yang lebih dulu melakukan digitalisasi perpustakaan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 2 orang delegasi dari BDK Palembang, yaitu Angga Madona, S.Kom. (Pranata Komputer) dan Musybi, S.Pd.I., M.Si. (Pustakawan).