KAJIAN BAHASA ARAB  PADA DIKLAT TEHNIS KEPENDIDIKAN
  • 13 Juli 2020
  • 573x Dilihat
  • Artikel

KAJIAN BAHASA ARAB PADA DIKLAT TEHNIS KEPENDIDIKAN

KAJIAN BAHASA ARAB

PADA DIKLAT TEHNIS KEPENDIDIKAN

 

Oleh : Muhammad Tontowi

Widyaiswara Tehnis Kependidikan Bdk Palembang

 

Abstract

Secara sosiolinguistik, bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang saling berkaitan, keduanya memiliki hubungan mutualistik; antara yang satu dengan yang lain saling ada ketergantungan, membutuhkan, dan menguntungkan. Ujaran dan bunyi jelas disebut sebagai bahasa jika berada dan digunakan oleh masyarakat. Demikian pula, masyarakat tidak dapat eksis dan bertahan (survive) tanpa adanya bahasa yang digunakan sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi di antaramereka.Bahkan, lembaga–lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat pun dipertahankan dan dikembangkan dengan menggunakan alat yang bernama bahasa.Peran bahasa bagi kehidupan manusia demikian penting sehingga pengajaran bahasa menuntut kecermatan, tujuannya agar bahasa bermakna fungsional. Oleh karena itu, terdapat perbedaan filosofi antara belajar berbahasa dengan belajar pengetahuan yang lain. Belajar pengetahuan pada umumnya, seseorang dituntut untuk mengetahui secara kognitif, afektif, dan psikomotor.

 

Kata Kunci: Urgensi, Karakteristik, Metode, , Filosofi, Sistem, Makna, Nilai

 

  • Pendahuluan 

 

          Secara sosiolinguistik, bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang saling berkaitan, keduanya memiliki hubungan mutualistik; antara yang satu dengan yang lain saling ada ketergantungan, membutuhkan, dan menguntungkan. Ujaran dan bunyi jelas disebut sebagai bahasa jika berada dan digunakan oleh masyarakat. Demikian pula, masyarakat tidak dapat eksis dan bertahan (survive) tanpa adanya bahasa yang digunakan sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi di antara mereka.
Bahkan, lembaga–lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat pun dipertahankan dan dikembangkan dengan menggunakan alat yang bernama bahasa. Jadi, tiada aktivitas dalam kehidupan ini yang dapat dipisahkan dari bahasa.1

             Peran bahasa bagi kehidupan manusia demikian penting sehingga pengajaran bahasa menuntut kecermatan, tujuannya agar bahasa bermakna fungsional. Oleh karena itu, terdapat perbedaan filosofi antara belajar berbahasa dengan belajar pengetahuan yang lain. Belajar pengetahuan pada umumnya, seseorang dituntut untuk mengetahui secara kognitif, afektif, dan psikomotor.

         Urgensi suatu bahasa dapat dilihat dari fungsinya yang mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia. Menurut Halliday (1976:43) ada tiga fungsi, yaitu ideational, interpersonal, social, dan textual. Dari fungsi ini, kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari bahasa. Bahasa dan manusia bagaikan dua sisi mata uang yang apabila hilang salah satunya, maka kehidupan ini tidak banyak memberi makna bagi dirinya dan orang lain. Oleh sebab itu, 

 

Versi Lengkap Download disini /upload/files/Website%20Juli.pdf