Kakanwil: PPPK Tidak Boleh Terjun ke Politik Praktis
PALEMBANG (13/9) – Kepala Kanwil Kemenag Sumsel Dr. H. Syafitri Irwan, S.Ag., M.Pd.I., turut hadir menjadi pengajar dalam Orientasi PPPK Kementerian Agama Gelombang I yang diselenggarakan BDK Palembang. Ia menyambangi BDK Palembang pada Selasa (12/9) lalu untuk menyampaikan materi Pembangunan Bidang Agama, dengan didampingi oleh Kasubbag Tata Usaha BDK Palembang H. Mukmin, S.H.I., M.Sy.
Sebelum memulai materinya, Syafitri menyapa para peserta orientasi yang berasal dari berbagai latar belakang dan berbagai wilayah di Sumatera Selatan. Salah satu peserta yang berasal dari Muara Dua, OKU Selatan, membuat Syafitri teringat pada masa-masa awal ia mengabdi sebagai ASN Kemenag.
“Saya lahir di Palembang, dan seumur hidup di Palembang,” kisah mantan Kepala BDK Palembang tersebut. “Baru saat menjadi penyuluh agama, saya tahu dimana itu Muara Dua, tempat saya ditugaskan.” Cerita Syafitri mengundang gelak tawa peserta yang berasal dari luar Palembang. Dari kisahnya, Syafitri ingin mengajak para peserta PPPK untuk bersyukur dalam menjalani pengabdian sebagai ASN di lingkungan Kemenag, terlepas dimanapun mereka ditempatkan.
Lebih lanjut, ia mengajak peserta berkontemplasi tentang makna ketuhanan.
“Ini bukan pertanyaan soal satu agama saja, karena bukan hanya ada 1 agama di Indonesia. Siapa itu tuhan?” tanya Syafitri kepada peserta. Pertanyaan tersebut memantik diskusi peserta yang hadir di ruang pembelajaran itu.
“Agama adalah sesuatu yang eksentrik dan strategis. Bahkan beberapa partai politik pun menjadikan agama sebagai asasnya,” ujar Syafitri. Ia menerangkan betapa agama dapat berperan dalam menentukan arah haluan negara Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Agama hadir untuk mengarahkan dan mendampingi masyarakat.
Syafitri kemudian mengingatkan para peserta tentang tantangan yang menanti mereka sebagai ASN baru, yaitu tahun politik 2024.
“Kita akan masuk ke masa demokratisasi. ASN akan banyak digoda oleh banyak pihak. Oleh karena itu saya ingatkan kepada bapak-ibu semuanya, jangan sekali-kali bapak-ibu berani menerjunkan diri ke politik praktis,” pesan Syafitri. Ia menegaskan bahwa ada sanksi serius yang menanti jika ASN terbukti berpartisipasi langsung dalam politik praktis. “Penyuluh, jadilah penyuluh yang baik. Guru, jadilah guru yang baik. ASN, jadilah ASN yang baik. Boleh memilih calon pemimpin politik, tapi hanya di dalam bilik suara,” pungkas Syafitri.
Orientasi PPPK Kemenag Gelombang I di BDK Palembang akan berlangsung hingga 15 September mendatang. Sebanyak 152 orang PPPK turut serta dalam orientasi ini. Rencananya BDK Palembang akan menyelenggarakan sebanyak 4 gelombang Orientasi PPPK Kemenag secara on campus, dimana para pesertanya berasal dari Sumsel. Sementara peserta yang berasal dari Provinsi Bengkulu dan Kepulauan Babel dijadwalkan mengikuti orientasi dalam format PDWK di provinsi masing-masing. (Ed_)