Kerjasama dengan World Bank, Dirjen Pendis Islam Kemenag Gelar Pelatihan Calon Fasilitator MTs
  • 23 Agustus 2021
  • 596x Dilihat
  • Berita

Kerjasama dengan World Bank, Dirjen Pendis Islam Kemenag Gelar Pelatihan Calon Fasilitator MTs

PADANG (23/8) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama menyelenggarakan Pelatihan Calon Fasilitator Provinsi Jenjang Madrasah Tsanawiyah Program PKB Guru dan Tendik (Tenaga Pendidik) Madrasah sebagai Fasilitator REP-MEQR atau Realizing Education’s Promise - Madrasah Education Quality Reform. REP-MEQR merupakan proyek bersama Kemenag dengan Bank Dunia (World Bank).

Pelatihan ini berlangsung sejak 18 Agustus hingga 28 Agustus dengan motode blended learning (daring dan luring) dengan diawali pembekalan materi umum pada tanggal 12-13 Agustus secara daring, disusul kemudian 23-25 Agustus untuk mata pelajaran secara luring, serta diakhiri dengan daring kembali pada 26-28 Agustus.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga zona, yaitu Zona 1 di wilayah Sumatra (Medan dan Padang), Zona 2 di wilayah Jawa (Bogor, Surabaya dan Yogyakarta) serta Zona 3 (Banjarmasin dan Makassar). Sebanyak 224 orang calon fasilitator yang berasal dari 21 provinsi ikut serta dalam pelatihan ini. Semua peserta tersebut terbagi ke dalam empat Mapel (Mata Pelajaran) yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan Bahasa Inggris. 

Salah satu narasumber dalam pelatihan ini tak lain adalah Miskiah, salah satu widyaiswara sekaligus instruktur nasional dari BDK Palembang. Miskiah ditugaskan untuk melatih fasprov (fasilitator provinsi) di Zona 1 kelas B yang berlokasi di kota Padang.

Sesi pelatihan lluring dilaksanakan secara bersamaan di beberapa provinsi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Peserta berasal dari kalangan guru mapel, kepala madrasah, pengawas madrasah, widyaiswara dan dosen PTKIS/IN.

Dalam sambutannnya, Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain mengatakan bahwa semua guru harus merubah mindset agar dapat menjadi guru yang profesional dan meningkatkan kemampuan melalui pengayaan literasi di semua bidang, begitu termasuk guru yang menjadi fasilitator.

“Peningkatan kompetensi guru madrasah melalui pembinaan pelatihan dan bimbingan, terhadap guru yang memiliki kemampuan untuk menjadi fasilitator dan Instruktur, hal ini penting karena melalui instruktur dan fasilitator, diharapkan ke depannya guru-guru madrasah di tingkat provinsi dan daerah terus mendapatkan pendampingan untuk menumbuhkembangkan kreativitas guru madrasah agar professional,” tutur Zain saat memberikan arahan secara daring.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa kelulusan peserta ditentukan dengan penilaian kehadiran, sikap, pengetahuan dan kemampuan selama mengikuti kegiatan daring dan luring, sehingga diharapkan semua peserta fokus mengikuti kegiatan ini dan memperoleh kelulusan.