Manajemen Administratif Pendidikan
Manajemen Administratif Pendidikan
By. Dr. Weldan Firnando Smith, S.Pd.,M.AP.
- Pendahuluan
Manajemen administratif adalah pengelolaan terhadap seluruh kepentingan institusional yang bersifat administratif. Dalam setiap institusi atau organisasi terdapat aktivitas – aktivitas tertentu yang di laksanakan secara fungsional dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Salah satu aktivitas tersebut adalah berkaitan dengan pengelolaan atau manajemen. Misalnya, dalam organisasi pendidikan dikenal antara lain manajemen pendidikan yang berhubungan dengan semua aktivitas pengelolaan pendidikan, tata usaha sekolah, pengembangan kurikulum, pengangkatan dosen, penerimaan mahasiswa baru, pemberdayaan keuangan, tugas dan kedudukan kepala madrasah/ kepala sekolah, rektor, dekan, ketua jurusan, fakultas, dan hubungan-hubungan di antara lembaga tersebut.
Dengan demikian, terdapat kaitan erat antara organisasi, administrasi, dan manajemen. Organisasi adalah sekumpulan orang dengan ikatan tertentu yang merupakan wadah dan alat untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang disepakati oleh para anggotanya. Para anggota organisasi mula-mula mengintegrasikan sumber-sumber materi maupun sikap yang dikenal sebagai manjemen, kemudian para anggota melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan. Perilaku manajemen dan pelaksanaan berbagai kegiatan dalam organisasi itu disebut dengan administrasi ( Made Pidarta, 2004:1)
Manajemen sering diidentikkan dengan administrasi. Secara substansial, keduanya memang tidak berbeda, tetapi secara fungsional, terdapat perbedaan, yang salah satunya bahwa manjemen mengupayakan peranan-peranan penting yang berhubungan dengan proses pengelolaan administratif. Oleh karena itu, seluruh bidang administrasi memerlukan pengelolaan. Dari pemahaman inilah, ada istilah manajemen administratif, artinya pengelolaan terhadap seluruh kepentingan administratif.
Substansi utama dari manajemen sebagai tata kerja, demikian pula dengan administrasi yang berfungsi untuk merencanakan, mengorganisasi dan memimpin (Wajing, 1983:1). Apabila manajemen diartikan sebagai pengelolaan, fungsi-fungsi manajemen lebih dititikberatkan pada pelaksanaan keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan, sedangkan administasi menekankan pada pendataan berbagai kebijakan itu sendiri. Akan tetapi, administrasi terdapat penentuan kebijakan bersama dan koordiansi yang efektif. Dalam pelaksanaannya diperlukan manajemen operasional yang koperatif sehingga efektivitas dan efisiensinya tercapai secara maksimal dan optimal. Proses kerja sama administratif dapat dikatakan sebagai bagian dari manajemen jika upaya melaksankannya benar-benar efektif (siagian, 1979:3).