Masyarakat Bingung Biaya Haji, Penyuluh Bersikaplah Sebagai Public Relation Kemenag
Bipih merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh warga negara yang akan menunaikan Ibadah Haji.Lantas yang menjadi menarik adalah kenapa biaya pada tahun 1443 H/2022 M yang rerata berada pada kisaran Rp.39 Juta dan Menteri Agama RI (Menag), Yaqut Cholil Qoumas pada tahun 1444H/2023 M mengusulkan biaya perjalanan rata-rata per jamaah sebesar Rp69.193.733,60.
Terkait pemberitaaan tersebut tentunya menjadi tugas Penyuluh menjelaskan dalam program-program pengajian yang dibimbing, menjadi Public Relation Kementerian Agama. Sebagai panduan dapat dilihat pada media terpercaya kementerian agama yaitu www.kemenag.go.id. Hal tersebut disampaikan saat Kepala BDK Palembang, Dr. Saefudin, S.Ag., M.Si memberikan materi Pembangunan Bidang Agama pada Musyawarah Kerja Pokjaluh Sumatera Selatan Tahun 2023.
Saefudin melanjutkan materi pembangunan agama dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada penyuluh yang hadir mengenai pemahaman pembangunan bidang agama, salah satu peserta menyatakan bahwa "Pembangunan bidang agama adalah pemahaman yang tidak kekanan tidak kekiri, berada ditengah-tengah pola pikirnya. Indoensia adalah negara majemuk sehingga harus disatukan dengan satu pendapat, sehingga Indonesia menjadi negara yang kuat dan tidak mudah dihancurkan oleh bangsa lain."
Menanggapi peryataan tersebut, Saefudin menyatakan kesepakatannya dan juga mencontohkan dengan kegiatan yang berlangsung sekarang sebagai gambaran mengenai moderasi beragama "Para Penyuluh dalam kegiatan ini mempergunakan rompi berwarna hijau yang menjadi ciri khas Penyuluh Kanwil kemenag Provinsi Sumatera Selatan, namun tentunya tidak dapat memaksakan bagi Penyuluh diluar wilayah untuk menggunakan atribut yang sama. Hal tersebut menjadi salah satu makna moderasi, meskipun kita berbeda namun tidak harus menjelekkan satu sama lain."
Diakhir penyampaian materi beliau menyampaikan "Ada empat indikator pembangunan bidang agama yaitu Komitmen Kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi".