MEMAHAMI MAKNA NUZULUL QUR’AN
  • 14 April 2022
  • 8354x Dilihat
  • Berita

MEMAHAMI MAKNA NUZULUL QUR’AN

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ اْلإِنْسَانَ وَعَلَّمَهُ اْلبَيَانَ   وَأَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلىَ سَائِرِ اْلأَدْيَانِ.  أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ الْمَنَّانِ.  وَأَشْهَدُ      اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اْلمَبْعُوْثُ اِلَى كَافَةِ اْلاَنَامِ.  اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ عَلَى مَمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْاَيَّامِ.

اما بعد.    فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ فِى كُلِّ مَكَانٍ وَاُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِطَاعَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ فىِ كُلِّ زَمَانٍ. قال الله تعالى فى كتابه الكريم يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وقال شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ اْلقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَاْلفُرْقَانِ

Jama’ah Jum’at rahimakumullah

       Pada hari jum’at di bulan Ramadhan tahun 1443 H dan ditempat yang mulia ini saya selaku khatib pada kesempatan ini mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan terus berusaha melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Insya Allah kita akan merasakan hikmah dan manfaatnya, setidaknya kita akan memperoleh ketenangan batin, kebahagiaan jiwa, serta memperoleh kemuliaan, keberkahan dan keselamatan dari Allah Swt baik di dunia ini, terlebih di akhirat kelak.

       Semoga shalawat dan salam dilimpahkan Allah kepada nabi besar Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya dan kepada para pengikutnya, Insya Allah termasuk kita yang senantiasa tunduk dan patuh mengikuti sunnahnya hingga yaumil akhir kelak.

       Hadirin kaum muslimin yang dirahmati Allah,

       Alhamdulillah kita sekarang sedang berada pada hari Jum’at kedua di bulan suci Ramadhan 1443 H., atau hari ke 13 ibadah puasa. Pada siang hari kita berpuasa dan beramaliah pada malam harinya dengan mengisi ibadah sunnah seperti shalat sunnah tarawih dan witir, atau tadarus al-Qur’an. Kita laksanakan amaliah ramadhan, baik sunnah maupun fardhu dengan penuh keimanan dan penuh perhitungan (ihtisab) semata-mata karena mengharap ridha dan rahmat Allah Swt. sehingga pada saat kita melaksanakan ibadah tersebut tetap dalam bingkai iman dan takwa kepada Allah Swt.

       Aplikasi dari pengamalan nilai-nilai ibadah Ramadhan itulah merupakan sebuah wujud atau pertanda bahwa kita telah mengetahui dan memahami al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam beribadah kepada Allah Swt. Al-Qur’an bukanlah hanya sekedar bacaan tekstual saja, akan tetapi harus mampu difahami secara kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi pada saat moment bulan suci Ramadhan ini. Jadikanlah al-Qur’an sebagai pendorong utama dalam melangkah dan menapaki kehidupan di dunia yang fana ini menuju kehidupan kekal dan abadi selama-lamanya di akhirat kelak.

       Allah Swt. dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 185 menegaskan tentang keutamaan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya al-Qur’an: 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

 

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, …  

       Hadirin kaum muslimin yang dimuliakan Allah,

      Memahami makna Nuzulul Qur’an pada bulan Ramadhan penuh rahmat dan berkah ini adalah dengan menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup, sumber informasi dan motivasi, sebagai referensi dalam setiap sendi kehidupan serta penebar kasih sayang kepada sesama.

       Perhatikan firman Allah berikut ini:

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ۬ وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ‌ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارً۬ا

 Dan Kami turunkan dengan berangsur-angsur dari al-Quran ayat-ayat suci yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya, dan (sebaliknya) al-Quran tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua (Al-Isra: 82).

       Selanjutnya, di dalam kita memahami al-Qur’an yang diturunkan pada bulan Ramadhan adalah bulan tadarus al-Qur’an yang mengandung makna mendidik, membimbing dan mengarahkan agar keluarga kita menjadi ahlul Qur’an yang tiada sepi dari lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an. Jangan sampai kebalikannnya, rumah kita menjadi sunyi dan sepi dari bacaan ayat-ayat suci al-Qur’an, sehingga Rasulullah Saw mengumpamakan rumah yang tiada pernah terdengar ayat suci al-Qur’an di dalamnya laksana kuburan. 

 لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا

 Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan (HR. Abu Dawud).

       Kaum muslimin rahimakumullah, 

       Kemudian, di dalam memahami makna Nuzul al-Qur’an berikutnya adalah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan isi al-Qur’an sebagai jalan dan pedoman hidup (way of life), untuk mengangkat manusia dari keterbelakangan, kebodohan dan kegelapan, (min adz-dzulumaat ila an-nuur). 

هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَى عَبْدِهِ ءَايَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

  Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (al-Qur’an) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu (Al-Hadiid: 9).

       Dalam pemahaman ayat ini, para ahli tafsir mengemukakan   bahwa ayat yang artinya Supaya Dia (Allah) mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Artinya mengeluarkan dari kegelapan-kegelapan jahiliyah (kebodohan), kemunkaran, kemunafikan dan kekafiran, serta pendapat-pendapat yang bertentangan (dengan kebenaran) menuju kepada cahaya petunjuk, keyakinan dan keimanan.

       Kaum muslimin rahimakumullah,

       Janganlah kita melewatkan kebaikan-kebaikan yang ada pada bulan Ramadhan, rugilah kita apabila kebaikan-kebaikan yang ada pada bulan Ramadhan itu lewat begitu saja. Berdoalah, memohonlah kepada Allah agar keberkahan dan kebaikan Ramadhan itu singgah di dalam hati dan jiwa kita. Rasa syukur dengan kehadiran Ramadhan terucap melalui bibir yang selalu basah dengan dzikir, dan setiap helaan napas penuh dengan rasa tafakur yang teraplikasi dalam setiap gerak dan langkah hidup kita di dunia ini.

       Semoga kita mampu memahami serta memaknai momen nuzul al-Qur’an ini dengan semangat peningkatan amal ibadah.  Amiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ