Menapaktilasi Pengasingan Bung Karno di Muntok
MUNTOK (15/12) - Jika menilik rekam jejak sejarah, Bung Karno dan Bung Hatta pernah diasingkan di wilayah Bangka Barat, tepatnya di Muntok. Salah satu tempat pengasingan yang kini dikenal dengan Pesanggrahan Banka Tin Winning (BTW) Muntok, dahulu merupakan tempat beristahat bagi para pegawai BTW di Muntok (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres/pesanggrahan-btw-muntok-atau-wisma-ranggam-muntok/).
Ketika menginjakkan kaki di gedung tesebut, siapapun akan seketika kembali mengenang perjuangan para pahlawan dalam kemerdekaan RI, termasuk ketika mereka diasingkan dari masyarakat. Dipisahkannya Bung Karno dan Bung Hatta bertujuan agar mereka tidak membentuk kekuatan melawan jajahan Belanda. Namun bukannya makin patah semangat, duo proklamator tersebut justru semakin meningkatkan semangat dalam melawan penjajahan Belanda. Di gedung itu sendiri terdapat banyak ruangan, karena bungan hanya bung Karno sendiri yang diasingkan disana. Ruangan-ruangan tersebut antara lain kamar No.12 yang ditempati Bung Karno, Ali Sastroamidjojo menempati Kamar No. 1, Agus Salim No. 11, dan Mochammad Roem pada No. 12-1.
Pesanggrahan Muntok sendiri merupakan tempat peralihan Pengasingan Bung Karno yang sebelumnya bertempat di Pesanggrahan Menumbing, dikarenakan kondisi kesehatannya. Pesanggrahan Menumbing sendiri terletak cukup jauh dan memerlukan waktu yang cukup lama untk dicapai, karena harus melalui jalan berkelok-kelok menuju puncak Menumbing.
Perjalanan menuju tempat bersejarah mengingatkan kita kembali, bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidak lepas dari perjuangan para pahlawan. Mereka rela menempuh jarak jauh, merasakan diasingkan yang tidak hanya diasingkan dengan masyarakat bahkan dengan keluarga yang mereka cintai. Sudah sewajarnya kita dapat mempertahankan kemerdekaan ini dan mengisi kemerdekaan dengan hasil karya kita masing-masing.