Miskiah Ajak Pegawai BDK Palembang Untuk Selalu Mengembangkan Potensi, Tidak Berdiam Diri Di Zona Nyaman
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 3 Juni 2024
  • 68x Dilihat
  • Berita

Miskiah Ajak Pegawai BDK Palembang Untuk Selalu Mengembangkan Potensi, Tidak Berdiam Diri Di Zona Nyaman

Palembang (03/06) Apel pagi Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang merupakan kegiatan rutin di hari senin pagi dan pada kesempatan hari ini Apel dibina oleh Widyaiswara Ahli Madya BDK Palembang Dr. Miskiah,M.Pd dan dihadiri oleh Pelaksana Harian (Plh) BDK Palembang, H.Mukmin,S.H.I,M.Sy, Koordinator Widyaiswara, H.Sudharmono,Lc,M.Sy para Widyaiswara Ahli Utama dan semua Pegawai BDK Palembang. adapun susunan petugas pada hari ini, untuk Pemimpin Apel ditugaskan kepada Mulyadi,SE,M.Si. serta pada MC ada Sarah Rahmadhana, SE.

 

Miskiah pada pembuka amanatnya membahas tentang kesuksesan BDK Palembang dalam melaksanakan berbagai kediklatan dan berhasil meraih pencapaian pada penilaian penjaminan mutu.

 

“Alhamdulillah di Tahun ini kita telah menyelesaikan lebih dari setengah kegiatan kediklatan kita, dan semua berjalan lancar, hal positif tersebut terlihat dari pencapaian kita pada penilaian penjaminan mutu di tahun ini, tentu banyak evaluasi agar semua target tercapai lebih dari target yang kita inginkan.” 

 

Berfilosopi seorang nelayan, miskiah mengajak pegawai BDK Palembang untuk selalu mengembangkan potensi diri, tidak berdiam diri di zona nyaman.

 

“Ada sekumpulan nelayan disebuah perdesaan yang memiliki mata pencarian khas berupa ikan Salmon, namun karena sering terjadinya kegagalan meraup keuntungan yang lebih dikarenakan ikan salmon yang mereka tangkap tidak lagi segar dan cenderung banyak yang telah mati sebelum mereka sampai mendarat dan hendak menjualnya.”Cerita Miskiah

 

“Namun ada seorang nelayan tak putus asa, ia memutar otak dan memiliki ide yang tidak mudah diterima nelayan lainnya, yakni menambahkan seekor ikan hiu ke dalam kolam penampungan tangkapan ikan salmon mereka.” Tambah Miskiah

 

Miskiah menyebut hal yang diluar nalar ini pun akhirnya berhasil membuat ikan salmon yang mereka tangkap, masih segar saat nelayan telah mendarat hingga saat akan dijual.

 

“Nelayan tersebut berhasil keluar dari zona nyaman, terkadang cara kita untuk bertumbuh, lalu membangangkan potensi yakti mendengarkan masukan atau pendapat orang lain, meskipun terdengar aneh untuk dilakukan.” Tutup beliau mengutip cara hidup seorang nelayan.

 

Apel ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh H. Syarif Husain, S.Ag, M.Si dan dilanjutkan dengan saling berjabat tangan antar pegawai. (dom)