Moderasi Beragama dan Kearifan Lokal: Menguatkan Ekonomi dan Kerukunan Umat
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 8 Mei 2024
  • 20x Dilihat
  • Berita

Moderasi Beragama dan Kearifan Lokal: Menguatkan Ekonomi dan Kerukunan Umat

Palembang (08/05), Balai Litbang Agama Jakarta Kementerian Agama RI bersinergi dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (FISIF UNSRI) mengadakan kegiatan bertajuk "Moderasi Beragama goes to Campus" dengan fokus pada tema "Kearifan Budaya Lokal Perkuat Perekonomian Umat". Acara ini berlangsung di Auditorium Pascasarjana, Kampus Universitas Sriwijaya (UNSRI).

 

Diikutii mahasiswa FISIP UNSRI dan perwakilan mahasiswa pertukaran dari seluruh Indonesia. Turut hadir dalam acara ini para tokoh penting seperti Prof. Dr. Amin Suyitno, M.Ag Kepala Badan Litbang dan Diklat RI. Prof. Dr. H. Arskal Salim GP, M Ag. Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, Prof. Dr. Alfitri, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik UNSRI dan Dr. H. Saefudin, S.Ag, M.Si Kepala Balai Diklat Keagamaan Palembang.

 

Dalam laporannya Prof. Arskal mengapresiasi civitas akademika fakultas FISIP dan Badan Litbang Agama Jakarta yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

 

Tak lupa Sesban mengajak Pihak Kampus untuk terus membuka kerjasama menanamkan pemahaman moderasi beragama khususnya mahasiswa baru. 

 

“Kami ingin mensosialisasikan Moderasi Beragama agar moderasi beragama ini bisa difahami dengan baik dan benar oleh seluruh citvitas akademika di kampus kampus di Indonesia” ajak Sesban

 

Prof. Suyitno menyoroti mengapa UNSRI dipilih sebagai tempat kegiatan ini karena di Palembang banyak sekali kearifan lokal, termasuk investasi ekonomi seperti empek-empek yang memiliki potensi untuk menjadi makanan internasional.

 

“Kita profiling secara nasional Sumsel harus bangga karena memiliki kehidupan yang heterogen tetapi tetap rukun. Hampir setiap suku bangsa ada di Sumsel, bahkan terdapat sekitar 40 bahasa daerah yang digunakan” terang Prof Suyitno

 

“Indonesia tidak bisa menjadi bangsa yang besar tanpa anasir-anasir suku, bangsa, bahasa, dan budaya. Dari komponen tersebut, budaya memiliki peran paling penting”. ucap Kaban

 

Sebelumnya Dekan Fakultas FISIP menyampaikan kebanggaannya sebagai kampus pertama di luar Jawa yang menjadi tuan rumah untuk acara Moderasi Beragama Goes to Campus, yang dianggap membantu dalam membentuk keragaman dalam keharmonisan.

 

Acara dilanjutkan dengan talkshow yang melibatkan narasumber-narasumber seperti Alissa Wahid, S.Psi., M.Psi. dari Pokja Penguatan Moderasi Beragama Tingkat Nasional, Eka Budhi Sulistyo dari Direktur Pendayagunaan BAZNAS, Drs. KH. Mal’an Abdullah MHI sebagai Ketua FKUB Prov. Sumsel, dan Dr. Rudy Kurniawan, S.Th.I., M.Si. sebagai Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik UNSRI, yang memberikan wawasan dan pandangan terkait dengan tema kegiatan tersebut. (Gta)