MOMENTUM MENTADABBURI AL-QUR’AN (HIKMAH NUZULUL QUR’AN)
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 7 April 2023
  • 1639x Dilihat
  • Berita

MOMENTUM MENTADABBURI AL-QUR’AN (HIKMAH NUZULUL QUR’AN)

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ الْقُرْاٰنَ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ اِلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَامِلِ الْاِنْسَانِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْكَرِيْمِ الْمَنَّانِ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ وَلَدِ عَدْنَانَ.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ   

اَمَّا بَعْدُ ….فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. 

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ   


        Jamaah Jum’at rahimakumullah

       Ayyuhash sha’imuuna atsabakumullah

       Pada waktu, tempat, hari, dan bulan istimewa ini marilah kita panjatkan dan haturkan puja dan puji syukur ke-Hadirat Allah Swt. yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat Iman, Islam, dan Ihsan serta tidak kalah pentingnya nikmat sehat dan kesempatan. Sehingga dapat melaksanakan kewajiban kita ibadah shalat Jumat. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada suri tauladan serta panutan dan anutan kita dalam kita beribadah, yakni nabi Muhammad Saw. beserta keluarganya dan para sahabatnya yang senantiasa istiqamah dan mutaba’ah kepadanya hingga yaumil akhir kelak.

       Mari kita perbaharui dan kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan semaksimal mungkin, sehinga dari waktu ke waktu, keimanan kita selalu bertambah dan meningkat.

       Kaum muslimin rahimakumullah

       Sekarang kita sedang berada di hari Jumat ke-3 di bulan suci Ramadhan tahun 1444 H/2023 M. Bulan yang sudah kita maklumi sebagai bulan mulia, bulan penuh berkah, bulan seribu bulan, bulan penuh rahmat dan ampunan, dan berbagai gelar lainnya yang disematkan pada bulan Ramadhan. Hadirin sekalian, dari sekian banyak gelar yang diberikan kepada bulan Ramadhan, salah satunya adalah Syahrul Qur’an. Mengapa demikian? Ya, tentu jawabannya adalah karena al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan. Kitab suci al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk, dan sebagai penjelas serta pembeda antara yang hak dan yang batil, antara yang halal dan haram, yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dst. 

      Perihal ini ditegaskan oleh Allah dalam surat al-Baqarah ayat ke- 185:

         شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ ... 

       Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan (kitab suci) al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.

       Kaum muslimin rahimakumullah

       Pemaknaan kalimat hudallinnas, pada ayat tersebut menurut Ibnu Katsir dalam kitab tarsirnya adalah bahwa al-Qur’an sebagai petunjuk dikhususkan untuk hamba-hamba Allah yang beriman. Mempercayai dan meyakini kebenaran al-Qur’an, dan bahkan mengikuti perintah-perintah Allah yang termaktub dalam al-Qur’an. Begitu juga makna dari bayyinaat, adalah merupakan dalil argumentasi yang sangat otentik bagi mereka yang memahaminya. Sehingga mengetahui mana yang menjadi petunjuk kepada kebaikan untuk diikuti dan kebatilan untuk dihindari. 

       Kaum muslimin rahimakumullah

       Mengapa Allah Swt. memilih bulan suci Ramadhan sebagai bulan diturunkannnya al-Qur’an dan bulan diwajibkannya berpuasa?

       Pertama, bahwa Allah sering memuji bulan Ramadhan sebagai bulan mulia daripada bulan-bulan lainnya, bahkan dalam hadits juga diterangkan bahwa kitab-kitab samawi lainnya pun diturunkan pada bulan Ramadhan. Sebagaimana ditegaskan dalam musnad Imam Ahmad: 

       Lembaran-lembaran (shuhuf) Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal 16 Ramadan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal 13 Ramadan, sedang al-Quran diturunkan pada tanggal 24. Ramadhan. 

       Itulah al-Qur’an secara ijmal diturunkan dari Lauh al-Mahfudz ke langit dunia tanggal 24 Ramadhan. Lalu mulai diturunkan ke dunia dengan dicicil secara berkesinambungan dan dimulai surat al-Alaq ayat 1 sd. 5 pada tanggal 17 Ramadhan.

       Begitu juga penjelasan dari para ulama, bahwa bulan Ramadhan dinamakan bulan Shuhuf (lembaran wahyu), seperti lembaran wahyu yang diberikan kepeda nabi Musa, lembaran wahyu yang diberikan kepada nabi Ibrahim, kitab Taurat dan Injil, diberikan langsung dari lauh al-Mahfudz kepada para nabi dan Rasul-Nya. Sedangkan kitab suci al-Qur’an di turunkan langsung dari Baitul Izza ke langit dunia pada malam Lailatul Qadar, setelah dari Baitul Izza lalu ke langit dunia dan turun berangsur-angsur ke bumi.

       Kedua, di dalam hati seseorang yang suci dan tubuh yang bersih (jiwa dan raga) akan sempurna menerima bulan Ramadhan dan langsung Allah Swt. memberikan pelatihannya kepada orang yang beriman dan bertakwa. Sebagian ulama berpendapat bahwa al-Qur’an pertama kali turun pada tanggal 17 Ramadhan saat itu usia Rasulullah mencapai 40 tahun. Pada saat itu Rasulullah sedang beruzlah atau mengasingkan diri di gua Hira. Lalu Jibril datang menyampaikan wahyu kepadanya surat al-Alaq ayat 1 sd 5 serta diulang-ulang sampai tiga kali.

       Kaum muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah 

       Lalu mengapa al-Qur’an tersebut diturunkan secara berangsur-angsur?

       Pertama, untuk memperteguh hati beliau, karena setiap peristiwa yang beliau alami selalu disusul dengan turunnya al-Quran. Kemudian yang kedua adalah agar mudah dihafal, dipahami dan diamalkan langsung. Kemudian terdapat beberapa hikmah dari berangsur-angsurnya firman Allah diturunkan, yakni menjadi pembimbing langsung perjalanan dakwah Rasulullah Saw. selama 20 tahun 2 bulan 22 hari. Dengan pendampingan al-Qur’an terhadap dakwah Rasulullah ini, maka terjadi perubahan-perubahan yang mendasar dalam tata kehidupan Islami melalui proses yang berat dan ujian yang dahsyat. 

        Untuk menghadapi semua itu, Rasulullah Saw. memerlukan bantuan dari al-Quran. Bantuan yang diberikan kepada masyarakat tidak akan maksimal, karena apabila al-Qur’an tidak diturunkan secara berangsur-angsur, dan pada waktu itu situasi dan kondisi memerlukan proses yang harus dilewati dengan tahapan-tahapan tertentu secara terus-menerus dan berkelanjutan. 

       Kaum muslimin rahimakumullah

       Momen al-Qur’an diturunkan untuk ditadabburi adalah pandangan kaum muslimin terhadap al-Quran ini diturunkan, adalah momentum yang sangat tepat bagi kita untuk mulai membiasakan diri dalam memperbanyak membaca dan mempelajari al-Quran.

        Kaum muslimin rahimakumullah,

       Jamah shalat Jum’at yang berbahagia,

      Nabi Muhammad Saw. menjamin kita jika umatnya membaca al-Qur’an dan memaknainya, pasti ia akan merasa aman dan bahagia. Selain karena akan mendapat petunjuk dari kandungan mendalam atas makna-makna setiap ayatnya, membaca al-Quran juga bernilai ibadah, bahkan, satu huruf dinilai sepuluh kali lipat kebaikan. 

       Jumhur ulama berpendapat dan bersepakat bahwa membaca al-Qur’an adalah amaliah yang utama dan paling utama. Banyak ulama juga bersepakat bahwa membaca al-Quran merupakan dzikir yang paling utama, sarana yang paling mendapatkan porsi paling baik dalam mengingat Allah Swt. Oleh sebab itu Muhammad Saw. bersabda:

إِقْرَأُوا الْقُرْاٰنَ فَإِنَّ اللّٰهَ لَا يُعَذِّبُ قَلْبًا وَعَى الْقُرْاٰنَ. إِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَأْدُبَةُ اللّٰهِ. فَمَنْ دَخَلَ فِيْهِ أَمِنَ. وَمَنْ أَحَبَّ الْقُرْاٰنَ فَلْيُبَشِّرْ 

       Bacalah al-Qur’an, sungguh Allah Swt tidak akan mengazab hati yang mengandung al-Quran. Sungguh al-Quran merupakan perjamuan Allah. Siapa yang masuk di dalamnya, maka dia aman. Siapa yang mencintai Al-Quran, maka berbahagialah.

       Tidak hanya itu, orang yang belajar dan mengajarkan al-Quran disebut nabi Muhammada Saw. sebagai sebaik-baik orang, sebagaimana sabdanya:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاٰنَ وَعَلَّمَهُ

       Sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.

       Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

       Karena itu, marilah, kita semua untuk memulai kembali kebiasaan diri dalam mendaras al-Quran, dan belajar memaknai serta mengamalkan isinya. Insyaallah, momentum bulan Ramadhan akan mengantarkan kita pada bulan-bulan berikutnya semakin sering dan terbiasa untuk mendaras, belajar, dan mengajarkan serta mengamalkan al-Quran. 

       Dengan demikian, kita semua mendapatkan berkah al-Quran, hidup menjadi sehingga aman, bahagia, dan menjadi orang terbaik sebagaimana yang ditegaskan Nabi Muhammad Saw dalam hadits tersebut.


    بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ 









وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ   Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ   أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ   اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ   عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ  


 

 Khutbah kedua: 

 اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. 

أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ 

أَمَّا بَعْدُ ... فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. 

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، 

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ،

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. 

فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ