PANCASILA MENYATUKAN PERBEDAAN
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 2 Juni 2023
  • 3146x Dilihat
  • Berita

PANCASILA MENYATUKAN PERBEDAAN

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام. 

أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا 

       Hadirin kaum muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,     

       Pada saat yang tepat ini, saya selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah Swt. dan selalu bersyukur atas segala karunia Allah Swt. yang telah dilimpahkan kepada kita.

        Saya juga mengajak kepada hadirin semua untuk bersama-sama membiasakan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Karena kita yakin apabila kita membiasakan membaca shalawat kepada beliau, pasti kita akan dicatat oleh Allah sebagai umat Nabi Muhammad Saw. yang selalu manut kepadanya dan Insya Allah akan mendapatkan syafa’atul udzma di akhirat kelak. Amin.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ

       Jamaah Jum’at rahimakumullah, 

       Pada awal bulan Dzulqa’dah dan awal bulan Juni ini saya mengajak kepada hadirin sekalian untuk kembali merenungkan tentang sejarah lahirnya Pancasila dan sampai sekarang dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa. Hal ini karena di dalam Pancasila terdapat nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini sangat dirasakan oleh kita sebagai anak bangsa dalam mempedomani kehidupannya di masyarakat. Bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

       Kaum muslimin rahimakumullah,

       Marilah kita senantiasa bersyukur dengan segala limpahan nikmat dan karunia Allah Swt. termasuk kita bersyukur karena kita sedang merasakan kesenangan dan ketenangan dalam beribadah. Kita hidup di suatu negara yang merdeka dan berdaulat yang memberikan perlindungan kepada masyarakatnya untuk beragama dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Kita hidup di negara Indonesia, sebuah negara yang sejuk, indah, aman dan tenteram. Kita hidup di suatu negara yang sangat kaya dengan aneka ragam budaya, adat istiadat serta dihiasi dengan kearipan lokal yang turut serta memberikan corak dan warna dalam kehidupan masyarakatnya. Kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya. Subhanallah.

       Memaknai syukur yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah karena Allah menjadikan kita hamba-Nya ditengah keberagaman dan keberagamaan, dari mulai ragam adat dan budaya sampai kepada keragaman ras dan golongan. Kita hidup di negeri yang damai bukan hanya dalam menjalankan ibadah, akan tetapi dalam menjalani kehidupan sehari-hari, berbaur dalam perbedaan yang ada. Ketahuilah wahai hadirin, bahwa semua nikmat dan kedamaian yang kita rasakan saat ini, adalah tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan dan para pendiri bangsa dan negara, merekalah yang telah meletakkan pondasi dasar yang kuat untuk menjadi landasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka telah merumuskan palsafah negara berupa Pancasila. 

       Bersyukurlah kepada Allah karena Dia telah menganugerahkan kepada para pejuang dan pendiri bangsa berupa izzah, sanggup merebut kembali harkat dan martabat yang dirampas oleh kaum penjajah dan berhasil kita pertahankan. Inilah bangsa kita Indonesia, merdeka hasil jerih payah para pahlawan bangsa kita, bukan pemberian atau dimerdekakan oleh bangsa lain.  

       Bersukurlah kepada Allah sebagai ungkapan dan ciri orang yang beriman bersyukur apabila mendapatkan nikmat-nikmat pemberian Allah berupa nikmat kemerdekaan. Berusahalah untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan kemerdekaan, sehingga Allah mencurahkan keberkahan-keberkahan-Nya yang datang dari berbagai penjuru. 

       Ada ungkapan Rasulullah yang selaras dengan perintah bersyukur atas jasa-jasa baik orang lain kepada kita, apalagi jasa baik para pahlawan bangsa akita. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi Ra.:

وَمَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ لَا يَشْكُرُ اللهَ 

       Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.

       Kaum muslimin rahimakumullah

       Berterimakasih kepada sesama makhluk yang telah berjasa, termasuk bersyukur kepada Allah akan lebih memudahkan turunnya rahmat dan berkah Allah kepada kita. Mari kita renungkan firman Allah dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat ke-96:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

       Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

       Kaum muslimin rahimakumullah,

       Salah satu rasa syukur yang harus kita tanamkan pada diri kita masing-masing dan kepada generasi millennial adalah bahwa kita mendapatkan wasisan berupa kado dari para pejuang dan pendiri bangsa kita, yakni Pacasila. Pancasila ini telah hadir dan berhasil menyatukan bangsa yang terdiri dari beraneka ragam bahasa, adat, budaya, agama dan kepercayaan. 

        Dengan ideologi yang telah menjadi dasar negara kita tersebut, Pancasila mampu menyatukan keragaman budaya dan keberagamaan adat istiadat yang ada di Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila sama sekali tidak ada yang berlawanan dengan prinsip-prinsip Ajaran Islam.

       Misalnya sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam agama Islam selaras dengan ajaran tauhid. Dalam al-Qur’an surat al-Ikhlas ayat ke-1, Allah menyuruh kita berikrar :

 قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ 

       Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa.

       Kemudian sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, ini selaras dengan al-Qur’an surat an-Nisa ayat 135:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَۚ…  

       Wahai orang-orang yang beriman, Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu….

      Lalu sila yang ketiga, Persatuan Indonesia. Maka isilah butir Pancasila ini dengan nilai-nilai Islam. Islam mengenal sistem integrasi, persatuan dan kesatuan atau lebih disebut dalam Islam al-wahdah. Perihal ini sinergi dengan ayat Allah dalam al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ 

       Wahai manusia, sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. 

       Kemudian sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan. Perinsip ini juga selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam yakni musyawarah dalam berbagai urusan, terlebih lagi bermusyawarah dalam menjaga tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an surat asy-Syura ayat ke-38:

 وَالَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ 

       Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,

       Kaum muslimin rahimakumullah,

       Lalu sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Salah satu misi ajaran agama Islam adalah meletakkan nilai-nilai keadilan dalam sendi-sendi kehidupan, dan inilah merupakan nilai real, bahwa Islam itu sebagai rahmatan lil alamiin. 

       Kita simak firman Allah dalam surat an-Nahl ayat ke-90:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ 

       Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

       Kaum musliminn rahimakumullah,

      Dengan demikian, mari kita syukuri nikmat kemerdekaan yang telah dianugerahkan Allah kepada kita dengan mentadabburi nilai-nilai ajaran Islam dalam butir-butir Pancasila ini. Pancasila telah menghantarkan kita hidup dalam kebersamaan dan keberagaman, menyatukan dalam perbedaan, menyelaraskan dalam haluan.

       Semoga Allah melimpahkan kepada kita keberkahan dan menghindarkan kita dari perpecahan. Aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ