Pembelajaran Tematik, Tuntutan Baru Dalam Sistem Pembelajaran
  • 23 Maret 2021
  • 1486x Dilihat
  • Berita

Pembelajaran Tematik, Tuntutan Baru Dalam Sistem Pembelajaran

LAMPUNG TIMUR - Hari kedua Pelatihan Di Wilayah Kerja Tematik MI Angkatan X diisi dengan materi Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu oleh Drs. Rudi Hermawan, M.Pd. Pada proses pembelajarannya, Rudi berusaha menyampaikan materi yang relevan dengan kondisi saat ini dimana semua guru diharuskan untuk mampu memberikan pembelajaran melalui sistem dalam jaringan (daring). Rudi menyampaikan bahwa Pembelajaran Tematik Terpadu sangat cocok untuk metode pembelajaran saat ini yang mengandalkan sistem daring. Karena berdasarkan PERMENDIKBUD Nomor 22 Tahun 2016, Pembelajaran Tematik Terpadu memiliki prinsip bahwa pembelajaran dapat berlangsung dimana saja, sumber belajar darimana saja, dan peserta didik diharapkan mencari tahu bukan diberi tahu.

Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) menuntut guru untuk lebih kreatif baik dalam hal menyiapkan kegiatan pembelajaran juga dalam hal pemilihan kompetensi dari berbagai mata pelajaran serta mengatur agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan lengkap. Guru dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran seperti percobaan, bermain peran, penelitian sederhana, demonstrasi, tanya jawab dan bercakap-cakap.

Tuntutan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran juga menuntut perubahan indikator penilaian. Apabila di sistem pembelajaran terdahulu, guru hanya menilai hasil akhir, namun di pembelajaran tematik terpadu, guru menilai proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment). Penilaian otentik menilai kesiapan peserta didik, proses dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian otentik dapat digunakan untuk evaluasi pembelajaran, seperti untuk menentukan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling.

Pada akhir pelatihan tersebut, Rudi akan mengajak peserta melakukan simulasi metode pembelajaran Tematik Terpadu untuk melihat sejauh mana peserta memahami konsep Pembelajaran Tematik Terpadu. Karena menurut Rudi untuk guru-guru yang sudah terbiasa mengajar dengan metode satu arah, cukup sulit untuk beralih ke metode pembelajaran dua arah seperti yang diterapkan pada metode pembelajaran Tematik Terpadu ini.