Peringatan Hari Guru Nasional: Guru Berdaya, Indonesia Jaya
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 25 November 2024
  • 8x Dilihat
  • Berita

Peringatan Hari Guru Nasional: Guru Berdaya, Indonesia Jaya

Palembang (25/11) – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang mengelar upacara. Kepala BDK Palembang, Dr. H. Saefudin, S.Ag., M.Si menyampaikan sambutan dari Menteri Agama (Menag), Senin (25/11/2024).

 

Hari Guru Nasional tahun 2024 mengangkat tema "Guru Berdaya, Indonesia Jaya". Tema ini mengingatkan kita akan peran vital guru dalam membangun peradaban bangsa yang unggul dan bermartabat.

 

Dalam Sambutannya, Saefudin mengatakan Guru bukan hanya penyampai ilmu pengetahuan, melainkan juga pembentuk karakter, inspirator, dan penjaga nilai moral bangsa. Sebagaimana diceritakan dalam sejarah Jepang pasca Perang Dunia II, peran guru sebagai agen kebangkitan sangatlah krusial.

 

”Dalam Sejarah umat manusia, peran guru selalu menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang maju. Mereka adalah penerang yang membimbing generasi muda menuju masa depan. Tidak berlebihan jika kisah Kaisar Jepang, Hirohito, pasca Perang Dunia II, menggambarkan pentingnya guru sebagai kunci kebangkitan sebuah bangsa,” katanya

 

Ia menyampaikan seorang guru yang berdaya mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkaya proses pembelajaran, menanamkan nilai-nilai karakter, serta menjadi teladan bagi murid-muridnya.

 

”Guru berdaya adalah mereka yang tidak hanya memiliki kompetensi dalam bidang akademik, tetapi juga mampu menginspirasi, berinovasi, dan menjadi agen perubahan. Guru yang berdaya mampu menggunakan teknologi untuk memperkaya pembelajaran, menghidupkan nilai-nilai karakter dalam proses pendidikan, dan menjadikan dirinya teladan bagi murid-muridnya,” sampainya.

 

Di tengah peringatan Hari Guru Nasional ini, marilah kita merenungkan langkah bersama untuk memastikan keberdayaan guru: 

 

1. Pentingnya penguatan kompetensi guru. Guru harus terus didukung dengan pelatihan dan akses terhadap internet dan teknologi, agar mampu menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati dirinya sebagai pembimbing moral. 

2. Perlunya memberikan penghargaan dan dukungan bagi Guru dan Tenaga Kependidikan. Guru dan Tenaga Kependidikan yang sejahtera akan mampu mengabdikan dirinya dengan lebih maksimal. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan inklusif. 

3. Perlunya meningkatkan kemitraan strategis. Guru harus mampu merangkul orang tua dan komunitas sebagai mitra dalam mendidik. Kolaborasi yang baik akan memperkuat fondasi pendidikan nasional yang pada akhirnya dapat melahirkan sumber daya manusia yang mampu dan memiliki keluhuran budipekerti. 

4. Ditengah gempuran informasi dan trend setter budaya asing yang semakin massif, pendidikan karakter sebagai prioritas dari objek pembelajaran oleh guru. Di tengah derasnya tantangan zaman, guru harus menjadi penjaga nilainilai moral yang menjadi landasan Indonesia yang maju dan bermartabat.

Terakhir, Ia mengajak semua tenaga pendidik dan semua kalangan untuk mendukung pendidikan di Indonesia dalam melahirkan generasi emas.

 

”Marilah kita semua, baik sebagai pendidik, orang tua, maupun masyarakat umum, berdiri bersama untuk mendukung peran guru dalam mencetak generasi emas bangsa. Karena pada akhirnya, masa depan peradaban dunia, termasuk kejayaan Indonesia, bertumpu pada kualitas pendidikan yang diberikan oleh guru-guru kita,” tutupnya.