Rancangan Aktualisasi CPNS, Beri Dampak Nyata Pelayanan Publik
Palembang, (06/10) — Dalam semangat membangun aparatur negara yang berintegritas dan berdaya saing, Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang, Dr. H. Saefudin, S.Ag., M.Si., turut ambil bagian sebagai penguji dalam kegiatan Seminar Rancangan Aktualisasi Angkatan 69 Kelompok 2. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting, menghadirkan 10 peserta dari beragam profesi dan latar belakang, yang tengah menapaki tahap penting dalam perjalanan mereka sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III Angkatan 69 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh BDK Banjarmasin. Wilayah kerja pelatihan mencakup empat provinsi strategis di Kalimantan: Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Dengan metode Blended Learning yang menggabungkan pembelajaran daring dan luring, pelatihan ini dirancang untuk menjawab tantangan zaman sekaligus menjaga kedalaman nilai-nilai ASN BerAKHLAK.
Kehadiran Saefudin sebagai penguji bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata komitmen untuk membimbing generasi pelayan publik yang tangguh, beretika, dan penuh dedikasi. Dalam suasana seminar yang hangat dan penuh semangat, para peserta mempresentasikan rancangan aktualisasi yang mencerminkan tekad mereka untuk memberi kontribusi terbaik di unit kerja masing-masing.
Dalam sesi tanya jawab yang reflektif dan menggugah, Saefudin menyampaikan pesan yang menyentuh nalar sekaligus nurani:
“Seberapa yakin Anda dengan produk yang Anda presentasikan? Apakah ia benar-benar efisien dan berkelanjutan, atau hanya sekadar pelengkap syarat kelulusan Anda?” ujarnya membuka dengan nada tenang namun penuh makna.
Dalam suasana seminar yang penuh perhatian, Saefudin menyampaikan sebuah refleksi yang menggugah kesadaran para peserta. Ia tidak sekadar menguji rancangan, tetapi mengajak mereka menyelami makna di balik setiap gagasan yang dipresentasikan.
Beliau menuturkan bahwa rancangan aktualisasi bukanlah sekadar tugas administratif yang harus diselesaikan demi kelulusan. Ia adalah cermin dari cara berpikir seorang pelayan publik sebuah representasi dari niat, integritas, dan keberanian untuk memberi nilai di tengah keterbatasan.
“Di lapangan nanti,” ujarnya, “Anda tidak akan selalu bertemu dengan situasi ideal. Anggaran bisa terbatas, dukungan bisa minim, bahkan arah kebijakan bisa berubah sewaktu-waktu. Tapi justru di sanalah karakter ASN diuji. Apakah Anda akan menyerah pada keadaan, atau justru melahirkan solusi yang membuktikan bahwa Anda hadir untuk memberi nilai?”
Dengan nada yang tenang namun penuh makna, beliau mengajak para peserta untuk tidak hanya berpikir teknis, tetapi juga strategis dan manusiawi. Bahwa setiap rancangan yang mereka susun harus mampu menjawab kebutuhan nyata, bukan sekadar memenuhi format.
Pesan ini menjadi pengingat bahwa menjadi ASN bukan hanya soal menjalankan tugas, tetapi tentang menghadirkan perubahan. Tentang keberanian untuk berpikir melampaui kebiasaan, dan keteguhan untuk bertindak demi pelayanan publik yang lebih baik.
Di akhir sesi, beliau menutup dengan penegasan yang membangkitkan tanggung jawab:
“Satu bulan yang akan datang, akan saya tagih produk Anda. Kita akan bertemu langsung, dan saya harap Anda hadir dengan hasil terbaik. Bukan untuk saya, tapi untuk bangsa yang menanti pelayanan Anda.”
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa transformasi birokrasi dimulai dari hati yang tulus dan pikiran yang terbuka. Bahwa setiap rancangan, jika digarap dengan kesungguhan, dapat menjadi benih perubahan yang berdampak nyata bagi masyarakat dan bangsa. Di tengah keterbatasan ruang fisik, semangat belajar dan mengabdi tetap menyala, menembus batas geografis dan menyatukan visi untuk Indonesia yang lebih baik.
5 Mei 2021
26 Juli 2021
27 Januari 2021
28 April 2022