Sambangi BDK Palembang, Kapus KUB Kemenag Bina Apel Pagi
PALEMBANG (27/3) - Kewajiban berpuasa di Bulan Ramadan tidak membatasi ruang gerak pegawai BDK Palembang dalam menjalankan tugas kantor. Selain melaksanakan PJJ (Pelatihan Jarak Jauh), BDK Palembang juga tetap melaksanakan apel pagi setiap Senin seperti biasa di Bulan Ramadan dan khusus pada apel pertama di Bulan Ramadan tahun ini, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekjen Kemenag, Dr. H. Wawan Djuanedi, M.A. turun langsung untuk membina apel.
Kunjungannya ke BDK Palembang pada Senin (27/3) merupakan yang kedua kalinya dalam setahun terakhir. Wawan menyampaikan beberapa pesan kepada pegawai BDK Palembang, salah satunya adalah pentingnya inovasi di lingkungan satker.
Menurut Wawan, inovasi tidak harus selalu hadir dari lini pejabat struktural. Inovasi dapat muncul dari segala lini pegawai, termasuk bawahan, karena sejatinya inovasi muncul sebagai reaksi dari adanya permasalahan, termasuk permasalahan di level akar rumput. Inovasi-inovasi tersebut dapat diserap secara rutin melalui sesi diskusi dan berkumpul bersama pegawai, yang minimal diadakan sekali dalam sebulan.
Lebih lanjut, Wawan menyandingkan sistem SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) dengan KPI (Key Performance Index) yang diterapkan di perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta. Baginya, sebuah satker pemerintahan harus memiliki standar parameter yang jelas dalam mengukur keberhasilan program-programnya. Oleh karena itu, pelayanan yang berbasis SOP perlu diterapkan di lingkungan Kemenag.
“Memang susahnya di awal,” cetus Wawan terkait penyusunan SOP pelayanan, “tapi setelah sistemnya berjalan, semuanya akan menjadi lebih mudah seiring dengan waktu”
Wawan juga menyinggung tentang salah satu program prioritas Kemenag, yaitu “Penguatan Moderasi Beragama”.
“Semua pihak harus bersinergi,” tukas Wawan. Agar penguatan moderasi beragama dapat berjalan dengan efektif, instruktur dan fasilitator harus dapat berkolaborasi dan saling isi.
Terakhir, Wawan mengatakan jika semua satker dapat maju menjadi satker yang lebih unggul dalam memberikan pelayanan prima, termasuk BDK Palembang.
“BDK Palembang pun, saya percaya, dapat menjadi satker yang unggul,” ujar Wawan. Syarat bagi terwujudnya hal tersebut adalah penyusunan SOP, penguatan sistem dan adanya inovasi dalam pelayanan prima.