Senyum Adalah Tanda Sederhana Bahagia   
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 30 April 2024
  • 66x Dilihat
  • Berita

Senyum Adalah Tanda Sederhana Bahagia  

Palembang, 30 April 2024 – Dr. H. Syafitri Irwan, S.Ag, M.Pd.I, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, memberikan materi penting tentang pembangunan bidang agama kepada para ASN, Peserta Pelatihan Reguler pada BDK Palembang di Aula Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang.

 

Dalam paparannya, Syafitri Irwan menekankan pentingnya rasa syukur dan kebahagiaan dalam kehidupan. Menurutnya, moderasi beragama dimulai dengan kegembiraan. "Jika orang memaknai hidup dengan tidak membahagiakan dirinya, orang itu pasti bertetangga bermasalah, berkeluarga bermasalah apalagi berbangsa dan bertanah air," jelasnya.

 

Beliau pun mencontohkan bahwa pendidikan yang tinggi bukan tolak ukur rasa syukur kepada Allah. 

"Ada yang tidak memiliki pendidikan tinggi, dia bersyukur. Namun juga tidak sedikit bahwa yang berpendidikan tinggi juga memiliki rasa syukur" tuturnya. 

 

Syafitri Irwan juga menyoroti kondisi masyarakat saat ini yang banyak tidak bersyukur. Beliau mencontohkan ibu-ibu yang membagikan kehidupan pribadinya ke media sosial. 

"Malapetaka ketika semua hal pribadi kita bagikan ke sosial media. Saya selalu menyampaikan hal tersebut, karena kehawatiran tidak sedikit masyarakat dengan mudahnya untuk membagikan hal pribadi entah itu hal bahagia atau kesedihannya" tegasnya.

 

Lebih lanjut, mengingat hal tersebut beliau menyampaikan bahwa situasi masyarakat kita sekarang dalam keadaan kritis sosial atau moral oleh karena itu sebagai ASN Kemenag kita sudah selayaknya berperan aktif untuk meningkatkan kesalehan umat.

 

"Bapak ibu sebagai ASN Kementerian Agama memiliki peran strategis untuk meningkatkan kesalehan umat dalam beragama. Mengingat kondisi masyarakat sekarang yang dalam kondisi kritis seperti yang saya sampaikan sebelumnya" ujarnya.

 

Syafitri Irwan menutup materinya dengan menekankan bahwa moderasi beragama adalah jalan untuk mendapatkan kemuliaan di mata Allah, bukan hal rekayasa manusia. (Rhy)