Vaksinasi Covid-19 Sebagai Upaya Membangun Ketahanan Bangsa
  • 9 April 2021
  • 737x Dilihat
  • Berita

Vaksinasi Covid-19 Sebagai Upaya Membangun Ketahanan Bangsa

PALEMBANG (9/4) – Pada hari kelima Diklat Penyuluh Informasi Publik (PIP) Angkatan I yang diselenggarakan BDK Palembang sejak Senin (5/4) lalu, para peserta yang merupakan penyuluh dari berbagai satker Kemenag di Sumbagsel kini mengikuti materi tentang vaksinasi. Marti Rahayu, pengajar dari Kemenkes menjadi pengisi materi yang berjudul "Vaksinasi Covid-19 Sebagai Upaya Membangun Ketahanan bangsa". Marti adalah Koordinator Substansi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Kemenkes RI.

Sebelum menyampaikan materi tentang vaksinasi Covid-19, Marti terlebih dahulu menyampaikan tentang sejarah pandemi, mulai dari Spanish Flu (1918), Asian Flu (1957), Hongkong Flu (1968), pH1N1 (2000) dan terakhir Covid-19 (2020). Marti juga menjelaskan bagaimana faktor risiko, cara penularan apa yang harus dilakukan, serta cara pencegahan dan pengobatan Covid-19.

Kemudian beliau menjelaskan tujuan vaksinasi Covid-19, yaitu untuk mengurangi transmisi/penularan Covid-19, menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity), melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi, sebagai proteksi spesifik individu yang divaksin, membentuk kekebalan kelompok dan sebagai proteksi lintas kelompok.

Marti juga menjelaskan mengapa 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan memakai sabun) masih tetap harus dilakukan meski setelah vaksinasi. Proses vaksinasi membutuhkan waktu, karena vaksinasi di Indonesia diberikan secara bertahap sesuai ketersediaan vaksin dan prioritas target vaksinasi. Selain itu, saat ini belum ada vaksin dengan efektivitas 100%, sehingga tidak ada jaminan berapa lama kekebalan seseorang akan Covid-19 dapat bertahan.

Pesan kunci yang bisa disampaikan penyuluh kepada publik adalah vaksin bersifat efektif, aman dan halal. Disamping itu, penyuluh juga perlu menyosialisasikan jika vaksin dilakukan 2 kali untuk perlindungan maksimal dan perilaku 3 M masih harus terus dipelihara meski setelah vaksinasi.