BDK Palembang Ukir Prestasi Orasi Ilmiah dan Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 22 Oktober 2024
  • 46x Dilihat
  • Berita

BDK Palembang Ukir Prestasi Orasi Ilmiah dan Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama

Jakarta (22/10)---Dua Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang Rudi Hermawan dan Basuki mengikuti Orasi Ilmiah dan Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama di Lembaga Administrasi Negara (LAN). Orasi menjadi bagian dari proses yang harus dilalui widyaiswara untuk menunjukkan kompetensinya di bidang tersebut.

 

Sekretaris Utama LAN Reni Suzana mengatakan orasi ilmiah adalah proses dalam memastikan widyaiswara menunjukkan kompetensi sekaligus kelayakan meraih jenjang ahli utama. Hasil penelitian menujukkan kesungguhan bahwa peran sebagai widyaiswara tidak main-main.

 

“Proses orasi juga menjadi bagian dari penjaringan bahwa widyaiswara layak duduk dalam jabatan fungsional tersebut,” ujar Sestama Leni di Jakarta, Selasa (22/10/2024).

 

Leni berharap, orasi tersebut menjadi motivasi yang akan diikuti widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan lain, sekaligus mendorong program-program pelatihan yang ada di BDK. “Meskipun kebijakan dilakukan di level pusat, tetapi BDK bisa membantu proses evaluasi hasil pelatihan,” katanya.

 

Senada dengan hal tersebut, Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara LAN Erfi Muthmainah mengatakan widyaiswara ahli utama dari BDK Palembang memaparkan orasi dengan baik karena mengusung dampak dari sebuah pelatihan teknis. 

 

Menurutnya, yang membedakan adalah metode yang digunakan, Rudi menggunakan model Empat Level Kirkpatrick sedangkan Basuki menggunakan metode evaluasi CIPP.

 

“Apapun metode yang dilakukan, semuanya sampai pada kesimpulan bahwa dampak dari sebuah pelatihan itu sangat baik bagi peserta. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada peningkatan dari aspek sikap prilaku maupun kinerja dari para alumni pelatihan,” tuturnya.

 

“Manfaat dari penelitian ini sangat bagus, baik bagi individu yang bersangkutan, bagi BDK, dan bagi Kementerian Agama secara luas. Karena pasca pelatihan dievaluasi dan dilihat dampaknya bagi perilaku alumni diklat hingga kinerja di unit kerjanya masing-masing,” imbuhnya.

 

*Ini Kata Widyaiswara Ahli Utama*

 

Widyaiswara BDK Palembang Rudi Hermawan telah melaksanakan orasi ilmiah sebagai salah satu syarat menjadi widyaiswara ahli utama. Ia berharap dari judul orasi ‘Dampak Pelatihan Teknis Substantif Pengelolaan Penilaian Hasil Belajar Terhadap Perilaku Alumni dan Madrasah akan meningkatkan kompetensi dari peserta pelatihan. 

 

“Selama ini evaluasi yang dilaksanakan pasca diklat belum menyeluruh. Oleh karena itu, saya mencoba mengevaluasi secara detail dan menyeluruh, dengan menggunakan metode Kirkpatrick yang fokus pada level tiga dan empat,” paparnya.

 

Dengan menggunakan metode tersebut, Rudi dapat mengukur dampak hingga pelatihan selesai dilaksanakan. Ia berharap ini menjadi kontribusi besar bagi kualitas pelatihan di BDK Palembang.

 

Sementara itu, Basuki melaksanakan orasi ilmiah berjudul ‘Evaluasi Program Diklat Teknis Substantif Guru IPA MTS di Balai Diklat Keagamaan Palembang Menggunakan Model CIPP (Content, Input, Process, Product). “Harapannya penelitian tersebut bisa mendorong program pelatihan di BDK Palembang menjadi lebih baik,” pungkasnya.

 

Kegiatan Orasi Ilmiah dan Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama dihadiri pula oleh Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Mastuki