Guna Mempermudah Pekerjaan, Arsiparis Harus Bisa Bertransformasi di Dunia Digital
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 7 September 2024
  • 36x Dilihat
  • Berita

Guna Mempermudah Pekerjaan, Arsiparis Harus Bisa Bertransformasi di Dunia Digital

Palembang (7/9) - Upacara pembukaan Bimbingan Teknis Kearsipan dihadiri langsung oleh Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) RI di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang, Sabtu (07/09/2024)

 

Acara ini diikuti oleh 30 peserta dari 13 orang BDK Palembang, 9 orang Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Selatan (Sumsel), 6 orang Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, dan 2 orang Kemenag Kota Palembang.

 

Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag RI Prof. Dr. Amien Suyitno, M.Ag mengatakan saat ini Balitbang dan Diklat sedang mengupayakan untuk pemetaan tugas pegawai sesuai dengan kompetensi dan bakatnya.

 

”Kami Balitbang dan Diklat sedang merancang Manajemen Talenta, dimana Aparatur Sipil Negara (ASN) akan kami petakan berdasarkan kompetensi, talenta dan bakatnya. Ini dapat di lihat dari kualifikasi pendidikan dan kompetensi, guna meningkatkan kompetensi tugasnya BDK dan Pusdiklat,” katanya. 

 

Ia menjelaskan kualifikasi dalam pemilihan pegawai mulai dari latar belakang pendidikan yang sesuai dengan jabatannya, agar dapat mengembangkan potensi sesuai dengan bakatnya. 

 

”Kualifikasi akan di liat dari background pendidikannya apakah sesuai sehingga tidak salah jurusan takutnya ada yang background humas masuk kepegawaian. Nanti kita lihat ulang dari awal pendaftaran sampe pengembangan potensinya. Sehingga tidak ada lagi kesalahan dalam jabatan khususnya Arsiparis,” jelasnya. 

 

Kemudian, ia menyampaikan Arsiparis harus bisa bertransformasi di dunia digital demi mempermudah semua pekerjaan sehingga nantinya tidak kesulitan dalam menggelola data dan dokumen-dokumen penting lainnya.

 

”Balitbang sudah mendigitalkan semua dokumen naskah regulasi dan profil-profil resmi. Cara menyelamatkan berkas adalah dengan digitalisasi karna kalau masih dalam bentuk kertas akan sangat susah untuk mengelolanya. Kita butuh aplikasi untuk mempermudah supaya tidak kesulitan dalam pencarian berkas. Semua orang sekarang sangat ingin yang simpel dan cepat,” lanjutnya 

 

Suyitno, mengatakan Balitbang dan Diklat akan merancang strategi baru dalam mengembangkan pembelajaran yang akan bermanfaat dalam pengembangan individu dan lembaga pengajar.

 

”Balitbang sedang merangcang corporate university dengan strategi pengembangan pembelajaran, fokus pada tujuan strategis organisasi, pengembangan individu, organisasi pembelajaran dan pemanfaatan manajemen pengetahuan,” katanya

 

Tujuannya adalah untuk lembaga pendidik agar dapat mendapatkan pegawai yang dibutuhkan dan dalam hal ini semua masyarakat yang sedang dididik puas dan lembaga mendapatkan impact yang bagus.

 

”Tujuannya adalah untuk lembaga, kalau tidak butuh jangan dilakukan ini demi lembaga. Kita tidak bisa sembarangan menerima pegawai jika tidak penting bagi lembaga. Kita harus saling memuaskan, masyarakat puas kita bisa puas juga. Maka itu Arsiparis harus segera bertranformasi dengan dokumen-dokumen kita untuk dapat di digital kan,” tuturnya

 

Kepala BDK Palembang dalam laporannya, menyampaikan peserta dibatasi sebanyak 30 orang demi pembelajaran yang efektif sehingga dapat berkembang dan nantinya akan dilanjutkan ke angkatan lain.

 

”Kenapa tidak banyak karena bisa bisa leluasa, kalau 30 biar lebih fokus dan nantinya akan ada angkatan yang lainnya. Saya yakin arsiparis ini sudah menyukupi kriteria, kami ingin semua berkembang dan tidak ada yang keterlambatan,” sampainya

 

Saefudin, mengucapkan rasa terima kasih kepada Kepala Balitbang dan Diklat yang sudah hadir serta para narasumber dari Dinas kearsipan Provinsi Sumatera Selatan yang membantu dalam bimtek yang diadakan BDK Palembang.

 

”Terimakasih kepada Dinas Kearsipan yang telah datang untuk membantu Bimtek ini, dokumen yang dimusnahkan itu bukan hal yang mudah harus ada prosedurnya, terima kasih juga kepada Pak Kaban yang sudah hadir di BDK Palembang,” ucapnya.