Kisah Romantis Pasangan Suami Istri Menjadi Peserta Latsar CPNS Golongan III Tahap Pertama Tahun 2019
  • 2 September 2019
  • 1015x Dilihat
  • Berita

Kisah Romantis Pasangan Suami Istri Menjadi Peserta Latsar CPNS Golongan III Tahap Pertama Tahun 2019

Oki Sahroni, S.Si dan Tyas Rosawinda Khairunnisa, S.Si adalah pasangan suami istri yang menjadi peserta Latsar CPNS Kemenag 2019 Golongan III tahap pertama di Balai Diklat Keagamaan Palembang bulan ini.

Oki merupakan CPNS Formasi Guru Matematika Ahli Pertama yang ditempatkan di satker MAN 2 Lampung Utara (Sungkai Utara Provinsi Lampung), sedangkan Tyas merupakan CPNS formasi guru IPA Ahli pertama yang ditempatkan di satker MTsN 1 Mesuji Lampung. Oki dan Tyas menikah 5 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 November 2014.

Keduanya bertemu di organisasi pers dan penerbitan kampus (UKMF Natural FMIPA Universitas Lampung). Saat itu, Oki diamanahkan sebagai pimpinan umum, dan Tyas sebagai Pimpinan redaksi periode 2011-2012. Kini keduanya telah dikaruniai seorang putri berusia batita bernama Nadine Jennaira Qasthalani, ST (Naira).

Sebelumnya, Oki bekerja sebagai pengajar bimbel di Kota Metro, setelah dinyatakan lulus CPNS, dirinya resign dan bergabung menjadi pengajar di ruang les online ruangg*ru. Disana ia sempat meraih peringkat pertama selama 4 bulan berturut-turut sebagai tutor terbaik se-Indonesia, dan baru berhenti saat SK CPNS dibagikan karena ditempatnya mengajar sekarang sangat minim sinyal internet untuk mengajar online sepulang jam mengajarnya disekolah.

Sementara Tyas, awalnya dirinya mengikuti tes CPNS untuk jadi 'team hore' suaminya, karena memang dirinya hanya berniat untuk menjadi Ibu rumah tangga saja (mengingat kondisi anaknya yang masih kecil). Ternyata, Allah menakdirkannya lulus dengan status P1L saat tes SKD.

"Kelulusan kami sebagai CPNS tidak lepas dari do'a dan ridho kedua orangtua, yang sejak proses pendaftaran online hingga saat ini masih terus ikut mendo'akan, bahkan turut ikut serta mengamalkan sholat malam setiap harinya khusus untuk mendoakan kami"

Disaat yang lain berpisah dengan keluarganya tatkala menempuh latsar CPNS kemenag, keduanya justru dipertemukan kembali di balai Diklat Keagamaan Palembang ini, karena sejak lulus CPNS, keduanya terpisah jarak sejauh 147 km akibat lokasi mengajar yang berbeda Kabupaten. Biasanya, Tyas menempuh jarak berkilo-kilo pulang pergi ke tempatnya mengajar dengan berjalan kaki sambil menggendong anaknya, dikarenakan dirinya tidak bisa mengendarai kendaraan, sementara tidak ada moda transportasi umum di lokasi tempatnya mengajar.

Meski saat ini keduanya justru terpisah jarak 371 km dari anak semata wayang yang sebelumnya tidak pernah berpisah dari kedua orangtuanya, namun keduanya berharap, di latsar CPNS kemenag ini keduanya, termasuk seluruh keluarga barunya peserta latsar Kementerian Agama ini bisa seluruhnya lulus 100% dengan hasil yang memuaskan.