Menilik Keistimewaan Menyantap Kurma untuk Berbuka Puasa

Menilik Keistimewaan Menyantap Kurma untuk Berbuka Puasa

Kurma (Phoenix dactylifera) adalah tanaman palma yang buahnya dapat dikonsumsi, baik oleh manusia maupun hewan. Pemanfaatan buah kurma sebagai pangan memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Tanaman ini diduga berasal dari Teluk Persia, dan saat ini banyak dibudidayakan di wilayah Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan  Tunisia.

Meski tidak dapat berbuah subur di negara tropis seperti Indonesia, dalam momen-momen tertentu seperti menjelang Bulan Ramadhan, buah kurma biasanya membanjiri toko-toko ritel dan pasar-pasar yang ada di Indonesia. Rasanya yang legit dan nutrisinya yang kaya menjadikannya pangan ideal bagi umat muslim untuk mengembalikan stamina setelah penat berpuasa seharian.

Di wilayah asalnya sendiri, ada sangat banyak jenis kurma. Beberapa dijual dengan harga yang fantastis dikarenakan beberapa faktor. Abu Dhabi Food Control Authority (ADFCA) pada tahun 2017 menyatakan jika jenis, bentuk, dan ukuran buah kurma menentukan kualitas dan harga kurma. Selain itu, tingkat kelangkaan juga memainkan peran dalam menentukan harga kurma. Tanaman kurma membutuhkan pengairan yang cukup, namun juga tingkat kelembaban udara yang rendah, sehingga hanya dapat berbuah dengan maksimal di negara beriklim gurun.

Salah satu kurma yang cukup populer bagi wisatawan adalah kurma barhi. Berbeda dengan kebanyakan kurma yang berwarna cokelat kehitaman, kurma barhi berwarna kuning cerah. Bentuknya yang bundar membuatnya sekilas tampak seperti buah duku atau lengkeng. Kurma Barhi memiliki tekstur rasa yang renyah dan manis seperti karamel. Varietas terbaik kurma ini diperoleh dari kebun kurma di Basra, Irak.

Di Indonesia sendiri, kurma yang paling populer adalah kurma sukkari dan kurma ajwa. Kedua kurma ini memiliki citarasa dan bentuk yang serupa dengan warna coklat kehitaman. Kedua jenis kurma ini biasanya banyak dijual di Indonesia menjelang Bulan Ramadhan atau Idul Fitri.

Meski demikian, di antara semua varian kurma, kurma ajwa memiliki kelebihan tersendiri dikarenakan pernah disebut secara spesifik dalam beberapa hadits. Rasulullah Muhammad Saw. Biasa mengonsumsi enam butir kurma ajwa di pagi hari, sehingga mengonsumsi kurma ini menjadi sunah Rasulullah.

Dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, diriwayatkan hadits dari Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah bersabda:

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

Artinya:

“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.”

Hadits di atas mengemukakan jika mengonsumsi kurma bukan hanya istimewa dari segi sunah, tetapi juga dari segi medis. Klaim bahwa kurma ajwa dapat menangkal racun beranjak dari manfaat nutrisinya yang memang berkhasiat memelihara kesehatan jantung, tulang dan gigi, bahkan baik dikonsumsi bagi penderita diabetes dan wanita hamil. Riset juga mmebuktikan jika waktu terbaik untuk mengonsumsi kurma ajwa memanglah di pagi hari, serta di sela-sela waktu makan berat.

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ فِي عَجْوَةِ الْعَالِيَةِ شِفَاءً، اَوْإنَّهَا تِرْيَاقٌ، أَوَّلَ الْبُكْرَةِ

Artinya:

“Sesungguhnya dalam kurma Ajwa yang berasal dari Aliyah arah kota Madinah di dataran tinggi dekat Nejed itu mengandung obat penawar atau ia merupakan obat penawar, dan ia merupakan obat penawar racun apabila dikonsumsi pada pagi hari”

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullaah menukilkan perkataan Imam Al-Khathabi tentang keistimewaan kurma Ajwa : “Kurma Ajwa bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir dikarenakan do’a keberkahan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap kurma Madinah bukan karena dzat kurma itu sendiri.”

Pernyataan tersebut mengungkapkan jika kurma ajwa yang dipanen dari Madinah secara khusus memiliki keistimewaan bukan hanya karena khasiat medisnya, tetapi karena doa Rasulullah Muhammad Saw. yang makbul membuat kurma ini dapat menangkal racun dan sihir.

Selain di hari-hari biasa, Rasulullah Muhammad Saw. juga turut mendemonstrasikan penggunaan kurma di saat berbuka puasa. Mengonsumsi kurma dengan jumlah ganjil di saat berbuka puasa juga merupakan keutamaan, karena Nabi Muhammad juga melakukan hal yang demikian.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Artinya:

“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.”

Hadits di atas menunjukkan keutamaan menyegerakan berbuka puasa apabila telah tiba waktunya, terutama dengan menggunakan kurma.

Disamping khasiat kesehatannya, mengonsumsi kurma dapat menjadi amal ibadah jika dilakukan dengan niat mengikuti sunnah rasul. Dalam hal ini, kurma merupakan bagian yang esensial dalam Thibbun Nabawi, teknik hidup sehat khas Rasulullah, disamping air zamzam, habbatussauda dan madu. Wallahu a’lam.

 

Referensi:

www.almanhaj.or.id/2227-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam-menganjurkan-berbuka-puasa-dengan-kurma.html

www.almanhaj.or.id/2229-makan-tujuh-butir-kurma-ajwah-dapat-menangkal-racun-dan-sihir.html

www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210407162458-262-627107/jenis-kurma-termahal-sepanjang-sejarah-dan-harganya

www.travel.kompas.com/read/2020/04/23/140800527/kenapa-5-kurma-berikut-harganya-termahal-di-dunia-dipengaruhi-faktor-ini?page=all