Moderasi beragama untuk meredam konflik
KOBA (07/03/24), Perbedaan agama dan perbedaan cara beragama sangat mudah nemunculkan potensi gesekan, jangankan perbedaan antar agama, dalam satua agama saja kita terdapat perbedaan-perbedaan, oleh karena itu perlu dikembangkan moderasi bergaama ini untuk meminimalisir potensi gesekan tersebut, statemen tersebut disampakan oleh Dr. H. Muhammad Ridwan, MM dari Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ketika mengisi materi Moderasi Bergama dan Pembangunan Nasional pada Pelatihan di Wilayah Kerja Kabupaten Bangkah Tengah.
“Bagaimana agar orang toleran terhadap orang lain yang berbeda agama, maka dikembangkan moderasi beragama, bukan moderasi agama, ini yang mesti kita fahami, kehidupan antar umat beragamanya yang dimoderasi”, terang Ridwan.
“Untuk apa ?
Agar saling menghormati, berkeyakinan bahwa agamanya adalah yang terbaik akan tetapi dalam pergaulan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara saling menghormati” tegas Ridwan.
Ridwan melanjutkan Moderasi beragama saat ini sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional, bukan hanya kementerian agama saja tapi semua kementerian dan lembaga sudah dikembangkan juga moderasi agama.
Sebagaimana visi kementerian agama yang profesional dan handal dalam membangun masyarakat yg saleh. Moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan visi tersebut dibutuhkan keseimbangan antara pembangunan fisik tetapi juga membangun mental spritual
Mantan Kakanwil Kemenag Kepulauan Babel ini menjelaskan visi tersebut dijabarkan menjadi misi kemeneterian agama, yang pertama meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama, artinya kita semua umat beragama harus meningkatkan kesalehan kita sebagai umat beragama baik habluminallah dan juga habluminanas”, ucap Ridwan
“Yang kedua memperkuat moderasi dan kerukunan umat beragama, kalau dulu kita membangun moderasi beragama sekarang ini kita memperkuat moderasi beragama, salah satunya implementasinya adalah adanya FKUB disetiap daerah, pada forum ini semua agama ada lintas agama dimana kita duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, berperan bersama sama untuk membimbing membina umat agar umat beragama ini bisa memahami posisi kedudukannya, keberadaanya sehingga saling menghargai, saling toleran”
Yang ketiga meningkatkan layanan keagamaan yang adil mudah dan merata
Salah satu program yang relevan dengan visi ini adalah rencana dari Menteri agama yang akan menjadikan Kantor Urusan Agama (KUA) untuk semua agama, nantinya menikah bisa dilaksanakan di KUA, sebagai orang kementerian agama kita wajib mendukung kebijakan yang dikeluarkan oleh kementerian agama walaupun saat ini usul tersebut masih bergulir dan masih mengundang pro dan kontra, hal bertujuan agar KUA itu hadir untuk semua umat beragama” terang Ridwan.
Sebelumnya Ridwan juga mengisi materi pada Pelatihan di Wilayah Kerja Kota Pangkal Pinang dengan Materi yang sama.