Pranata Humas adalah Garda Terdepan Tidak Hanya Al Qawwiyu Tapi Harus juga Al-Amin
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 22 Oktober 2024
  • 86x Dilihat
  • Berita

Pranata Humas adalah Garda Terdepan Tidak Hanya Al Qawwiyu Tapi Harus juga Al-Amin

JAKARTA- Sekretaris Jenderal, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi, Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Rakor Kehumasan, verifikasi dan validasi factual atas usulan kebutuhan Jabatan Pranata Humas di Lingkungan Kementerian Agama Tahun 2024 yang dihadiri 18 Satker yang terdiri dari 2 STAIN, 3 IAIN, 4 UIN, 1 UHN, 1 IAHN, 1 AKN, 1 STABN, 1 BLA, 1 BDK, 1 Loka dan 2 UPT Asrama Haji, masing satker terdiri dari 1 orang Pranata Humas dan 1 orang dari Kepegawaian. 

 

Rakor Kehumasan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama Republik Indonesia, Akhmad Fauzin, S.Ag, M.Si, Selasa (22/10/2024) di Hotel Novotel Gajah Mada Jakarta Barat.

 

Dalam sambutannya, Akhmad Fauzin dengan suasana hangat dan cair memperkenalkan semua Tim Humas, Data dan Informasi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, dan selalu memberikan semangat dan motivasi pada semua Tim Humas dan Tamu undangan yang hadir .

 

"Pranata Humas itu Garda terdepan yang harus kuat dan jujur / amanah, sesuai amanat Menteri Agama kita itu tidak hanya kuat saja namun kita butuh Al-Qawiyyu Al-Amin yaitu kuat dan jujur/amanah, kuat dalam birokrasi, kuat dalam kemampuan menganalis data, kemudian menganalisis informasi yang terpercaya, jadi Bapak / Ibu harus bisa menginformasikan ke Masyarakat informasi yang terpercaya berdasarkan data yang kuat terpercaya dan tidak asal bunyi yang akan merusak citra dan kepercayaan masyarakat" ujar Akhmad Fauzin

 

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan pentingnya Rakor Kehumasan ini guna untuk menentukan kebutuhan Pranata Humas ahli terampil, ahli pertama, ahli muda dan Ahli Madya di setiap satker masing – masing berdasarkan tugas dan fungsinya berikut jenjang karir ke depannya.

 

Akmad Fauzin juga menghimbau Pranata Humas dapat mengimplementasikan PMA No 25 Tahun 2024, beliau juga menjelaskan secara rinci isi PMA tersebut terkait Tugas Pokok Pranata Humas atas perubahan dari PMA sebelumnya.

 

“Kembali ke tadi Al-Qowiyyu Al-Amin orang Humas harus memiliki kekuatan referensi dan memiliki fisik yang kuat dalam arti fisik seorang Humas harus menarik, cantik dan ganteng itu relatif, sehingga kita harus menarik, sama seperti yang dikatakan Pak Prabowo beberapa waktu yang lalu, yang pertama yang kita butukan dalam membangun sebuah negara itu adalah pertama adalah Brain, otak, otak yang cerdas, otak yang mau bekerja, dan yang kedua adala Heart, hati, kalo dengan otak saja tidak dengan hati maka akan terjadi luar biasa dan menggurita, orang pintar kalua melakukan korupsi jauh lebih dahsyat daripada orang yang tidak pintar, maka harus diimbangi dengan hati/akhlak, maka Bapak / Ibu berbanggalah kita di Kementerian Agama mengedepankan Akhlak dan Budi Pekerti, siapapun itu yang mengedepankan Akhlak dan Budi Pekerti jauh lebih penting dari segala - galanya”, ungkapnya

 

"Oleh karena itu Bapak / Ibu yang membawa data harus benar dan harus jujur dan dapat dipertanggung jawabkan di hadapan pihak Kominfo dan bisa selesai dan tidak boleh pulang masih membawa PR, dan bisa ditashih oleh pihak Kominfo dan Tashihnya sesuai dan lulus menjadi usulan formasi yang akan disahkan oleh MenpanRB," ujarnya sambal mengajak tepuk tangan.

 

Terakhir, acara dibuka secara resmi oleh Kabiro Humas, Data dan Informasi Bapak Akhmad Fauzin, S.Ag, M.Si dan ditutup dengan pantun “ Ikan Sepat Ikan Gabus, Ikan Lele dalam Kulkas Lebih Cepat Lebih Bagus tidak bertele – tele, Tuntas.”