Prof. Suyitno Serukan Peserta untuk Pro-aktif Menjaga Integritas dan Solidaritas
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 13 November 2024
  • 16x Dilihat
  • Berita

Prof. Suyitno Serukan Peserta untuk Pro-aktif Menjaga Integritas dan Solidaritas

Palembang (13/11) – Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBP SDM) Kemenag RI, Prof. Dr. Amien Suyitno, M.Ag., mengisi materi pada kegiatan Orientasi PPPK Kemenag RI wilayah kerja provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu dan Kepulauan Bangka Belitung secara daring via zoom meeting, Rabu (13/11/2024.

 

Materi Pembelajaran via zoom meeting tersebut juga diikuti oleh peserta Orientasi PPPK dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang, BDK Banjarmasin, dan tentu saja peserta PPPK di BDK Palembang, tepatnya di ruang smart class masing-masing.

 

Mengawali materinya, Prof. Suyitno menyampaikan acara orientasi ini penting karena menjadi bagian dari ekosistem seseorang menjadi ASN.

 

“Dan berkali-kali saya tekankan bahwa, sesungguhnya teman-teman yang sekarang sudah dinyatakan menjadi ASN, di didik terlebih dahulu untuk memenuhi bagian dari ekosistemnya ASN Kementerian Agama,” ujarnya.

 

Dalam materinya, Prof. Suyitno menekankan para peserta untuk paham apa itu Aparatur Sipil Negara atau ASN.

 

“Aparatur yang dalam bahasa inggris apparatus berarti adalah alat, maka kita ini adalah alat, alatnya siapa? yakni alat instrumen negara sama seperti TNI dan Polri,” jelasnya.

 

Suyitno melanjutkan, jika TNI bertugas menjaga keamanan negara, Polri menjaga ketertiban masyarakat, maka kita yang juga sebagai ASN bertugas melayani masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing seperti bertugas sebagai penghulu, penyuluh maupun guru.

 

“Dan karena kita ini adalah alat instrumen negara sama seperti TNI dan Polri yang memiliki komitmen membela dan membangun negara, kita pun juga punya kewajiban yang sama,” tegasnya.

 

Bedanya, Prof. Suyitno melanjutkan, jika TNI-Polri dipersenjatai dengan senjata dalam arti yang sebenarnya, maka kita dipersenjatai dengan kompetensi kita masing-masing.

 

“Guru dengan kompetensi gurunya, dosen dengan kompetensi dosennya, begitu pula penyuluh, penghulu dan lain sebagainya,” kata Suyitno.

 

Oleh karena itu, Suyitno juga mengatakan, maka seorang ASN harus siap jika negara membutuhkan dan siap ditempatkan dimanapun oleh negara.

 

Terakhir, Prof. Suyitno mengingatkan kepada para peserta untuk senantiasa menjadi ASN yang pro-aktif.

 

“Maka dari itu, mulai dari sekarang dan seterusnya, untuk para ASN yang mengikuti Orientasi ini, move on-lah dari cara kerja yang konvensional, jadilah pekerja pro-aktif dan menjaga integritas dan solidaritas sekaligus terus mengawal tugas dan fungsi kita sebagai alat instrumen penting negara,” tutupnya.