Seperti Prajurit Humas Harus Punya
  • Yeni Lesmana Dewi
  • 27 September 2024
  • 70x Dilihat
  • Berita

Seperti Prajurit Humas Harus Punya "Senjata Perang" Terbaik

Mataram (27/9) Jumat, tepat di hari ini tanggal 27 September 2024, tibala dipenghujung hari dimana kegiatan Rapat Koordinasi Kehumasan yang diselenggarakan di Hotel Golden Mataram, Nusa Tenggara Barat akan ditutup.

 

Adapun Sri Hendriani, S.Si, M.M sebagai Pranata Humas Ahli Muda pada Balitbang dan Diklat Kemenag RI akan menutup secara resmi kegiatan yang telah dilaksanakan sejak tiga hari silam ini.

 

Sebelum menutup, Sri menyampaikan sambutan sekaligus membahas poin-poin penting yang dihasilkan dari pembahasan selama Rapat Koordinasi Kehumasan ini berlangsung.

 

Poin pertama perihal alat-alat yang tentunya sangat dibutuhkan Humas dalam bekerja, mulai dari kamera hingga gadget yang biasa dipakai dalam proses pengambilan gambar untuk berita.

 

“Peran kita di poin pertama ini, tentu kita akan merekap disetiap satuan kerja, alat apa saja yang dibutuhkan bahkan alat apa saja yang belum punya, sehingga dari rekap tersebut akan kita sediakan anggarannya.” Ujar Sri.

 

Lalu poin kedua media pendukung, yakni aplikasi yang biasa digunakan Humas untuk memprogram sebuah konten, seperti canva, chat gpt, capcut, dll. Sri menyarankan agar aplikasi tersebut harus resmi, canggih, berbayar dan tidak memilih aplikasi yang gratis.

 

“Tentu hasil maksimal yang kita harapkan dari sebuah konten yang akan kita ciptakan, jika kita mengedit menggunakan aplikasi gratis, tentu itu membuat nilai kreatifitas kita terbatas, makanya kita harus berbayar, langganan aplikasi tersebut, agar hasil kontennya menjadi maksimal.” Tambah Sri.

 

Dan poin terakhir adalah siapa yang akan menjalankannya, yang disebut dengan Sumber Daya Manusia (SDM), Sri berpendapat bahwa menjaring _outsourching_ untuk membantu pengelolaan media merupakan solusi yang paling relevan dalam peliputan berita sampai berita itu jadi.

 

“Ada sebagian satuan kerja yang belum memiliki SDM yang mewadahi, bisa karena sedikit orangnya, atau SDM-nya belum memiliki pengalaman yang banyak, menerima _outsourching_ menjadi solusi paling baik agar pemberitaan di lembaga tersebut tetap berjalan.” Ucap Sri.

 

Tentu perekrutan _outsourching_ ini tidak sembarangan, tentu ada mekanisme yang telah di atur secara jelas oleh Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag.

 

Dipenghujung kegiatan, Sri secara resmi menutup kegiatan pada hari ini. 

 

“Dengan mengucapkan terima kasih kepada semua peserta undangan yang telah hadir, Sri mewakili Kepala Badan dan Sekretaris Badan yang pada hari ini berhalangan hadir, secara resmi menutup kegiatan Rapat Koordinasi Kehumasan dalam rangka Peningkatan Kompetensi Humas di Wilayah Kerja Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia resmi ditutup!” Tutup Sri.